KONTEKS.CO.ID - Pemerintah bersama perbankan tengah menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan sebagai langkah memperluas akses pembiayaan rumah bagi masyarakat, termasuk pelaku UMKM.
Program ini diharapkan menjadi solusi nyata dalam mengatasi backlog perumahan yang hingga kini masih mencapai sekitar 15 juta unit di seluruh Indonesia.
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan dukungan penuh pihaknya terhadap program KUR perumahan ini.
Baca Juga: Tamliha Blak-blakan Sebut Jokowi Binasakan PPP
Menurutnya, BPI Danantara bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) siap berperan aktif dalam membantu masyarakat memiliki rumah layak huni.
“Oleh sebab itu, kita memberikan subsidi bunga kurang lebih antara 5,5–6% untuk program KUR perumahan ini yang kita alokasikan Rp130 triliun pada tahun ini,” ujar Rosan saat ditemui di Balai Kartini Lippo Nusantara, Jakarta, Selasa, 15 September 2025.
Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan bahwa BPI Danantara telah menempatkan dana sebesar Rp25 triliun di Bank Tabungan Negara (BTN) guna memperkuat dukungan pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Baca Juga: Seret Riza Chalid dari Malaysia, Mabes Polri Ajukan Red Notice ke Markas Interpol Prancis
“Kita tahu BTN selama ini menjadi ujung tombak kredit perumahan rakyat. Dengan dana ini, kami ingin memastikan eksekusi program berjalan efektif,” katanya.
Menurut data Kementerian PUPR, backlog perumahan yang mencapai 15 juta unit berpotensi menjadi hambatan serius bagi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Tanpa intervensi kebijakan, angka itu dapat terus bertambah seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.
Baca Juga: Kabar Terbaru Kasus EDC BRI, Penyidik KPK Garap Lagi Mantan Dirut Alo Bank, Indra Utoyo
Program KUR perumahan ini juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong sektor properti, yang selama ini dikenal memiliki multiplier effect luas terhadap ekonomi nasional.
Sektor perumahan diyakini mampu menggerakkan lebih dari 170 subsektor industri, mulai dari material bangunan hingga jasa kontraktor, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Artikel Terkait
Danantara dan GEM Asal China Teken Megaproyek Hilirisasi Nikel Senilai Rp23 Triliun
Kementerian UMKM Tekankan KUR Sektor Produksi Indonesia Timur Perlu Ditingkatkan
Prabowo Sindir Direksi BUMN Kayak Raja, Soroti Danantara Jadi Sovereign Fund Kelima Dunia
Danantara Kirim 36 Bos BUMN Leadership Camp ke Swiss Tuai Kritik, Dinilai Tak Selaras dengan Visi Prabowo
Thaksin Shinawatra Dipenjara, Danantara: Kami Hormati Proses Hukum