KONTEKS.CO.ID - Danantara Indonesia, melalui entitas investasinya, Danantara Investment Management meneken Pokok Perjanjian (Head of Agreement - HoA) dengan GEM Co.,Ltd. (GEM), perusahaan publik global terkemuka di bidang metalurgi hijau dan solusi ekonomi sirkular asal China.
Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja untuk potensi investasi bersama yang strategis di sektor hilir
Indonesia yang sedang berkembang pesat, yang mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk memajukan pembangunan industri berkelanjutan dan meraih nilai jangka panjang dalam transisi energi global.
Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja untuk potensi investasi bersama dalam fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dengan kapasitas rencana 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran per tahun.
Baca Juga: Danantara Siapkan Patriot Bonds, Instrumen Pembiayaan Strategis seperti Jepang dan AS
Proyek yang bernilai sekitar USD1,42 miliar (Rp23 triliun) ini, dibangun berdasarkan kemitraan yang telah terjalin antara PT Vale Indonesia Tbk dan GEM, dengan Danantara Indonesia kini bergabung dalam kolaborasi ini, dengan potensi partisipasi dari mitra global lainnya.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani menjelaskan, kemitraan dengan GEM merupakan tonggak penting lainnya dalam misi Danantara Indonesia untuk mengkatalisasi investasi strategis yang mempercepat transformasi sosial-ekonomi Indonesia.
“Dengan bekerja sama dengan pelopor global dalam metalurgi hijau, kami memajukan agenda hilirisasi negara ini sekaligus memastikan keberlanjutan dan inovasi tetap menjadi yang terdepan. Integrasi penelitian dan pengembangan, energi hijau, serta daur ulang siklus tertutup mencerminkan jenis proyek berdampak tinggi yang akan menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia dan mitra investasi kami," ujarnya, dalam siaran pers, Kamis, 28 Agustus 2025.
GEM dikenal luas atas komitmennya yang kuat terhadap pengembangan sumber daya manusia. Sejalan dengan komitmen ini, perusahaan telah menginvestasikan USD30 juta (Rp491 miliar) untuk bersama-sama mendirikan laboratorium penelitian metalurgi mutakhir bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan tujuan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat penelitian dan pengembangan.
Dalam lima tahun ke depan, inisiatif di Indonesia Green Industrial Park (IGIP) bertujuan untuk menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja baru, yang memberikan manfaat ekonomi yang luas. Visi jangka panjangnya melampaui pemrosesan nikel dan mencakup material katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, dan manufaktur alat berat.
Baca Juga: Prabowo Gaspol Bentuk Lembaga Baru dari Bank Emas, Danantara hingga Otorita Pantura Jawa
Dirancang untuk beroperasi dengan energi hijau dan didukung oleh sistem daur ulang loop tertutup, proyek ini mengintegrasikan keberlanjutan di setiap tahap produksi sekaligus memperkuat daya saing industri jangka panjang Indonesia.
Artikel Terkait
Sasmito: Danantara Dapat Suntikan Dana Segar Rp700 Triliun jika Prabowo Mau Ambil Saham BCA
Danantara dan IFG Gelar Corporate Communication Gathering, Perkuat Kolaborasi Komunikasi dan Stakeholder Management
DPR dan Danantara Tanggapi Polemik Ambil Alih 51 Persen Saham BCA
Bikin Program Khusus, Danantara Indonesia Kirim 33 Direksi BUMN ke Sekolah Bisnis Terkenal di Swiss
Danantara Siapkan Patriot Bonds, Instrumen Pembiayaan Strategis seperti Jepang dan AS
Prabowo Gaspol Bentuk Lembaga Baru dari Bank Emas, Danantara hingga Otorita Pantura Jawa