• Minggu, 21 Desember 2025

DPR dan Danantara Tanggapi Polemik Ambil Alih 51 Persen Saham BCA

Photo Author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 14:31 WIB
Heboh di Thamrin! Aktivis Desak BCA Klarifikasi Skandal BLBI dan Dugaan Bocornya Data Nasabah. (Unsplash.com/HendraJn)
Heboh di Thamrin! Aktivis Desak BCA Klarifikasi Skandal BLBI dan Dugaan Bocornya Data Nasabah. (Unsplash.com/HendraJn)
KONTEKS.CO.ID – DPR dan Danantara angkat bicara menanggapi polemik terkait saran agar pemerintah mengambil alih 51 persen saham BBCA secara paksa karena diduga terjadi rekayasa saat diakuisisi oleh Djarum Group.
 
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco, kepada wartawan di Jakarta dikutip pada Senin, 25 Agustus 2025, mengatakan, DPR dan pemerintah tidak mempunyai rencana mengambil alih  saham BBC.
 
"Enggak ada itu," kata Dasco yang juga menjabat 
Ketua Harian DPP Parta Gerindra tersebut singkat.
 
 
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, juga menyampaikan hal senada. "Tidak ada rencana itu," ujarnya.
 
Ide untuk mengambil paksa 51 persen saham BBCA ini berawal dari pernyataan ekonom lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sasmito Hadinagoro.
 
Sasmito dalam seminar di Universitas Tamansiswa, Yogyakarta, 19 Agustus 2025, menyampaikan, akuisisi  51 persen BBA oleh Djarum Group pada 2002 penuh rekayasa.
 
 
Sasmito menilai, akuisisi tersebut melanggar hukum karena nilainya hanya sekitar Rp 5 triliun dari nilai pasar BCA saat itu yang ditaksir hingga Rp117 triliun.
 
Pernyataan Sasmito selaku ekonom dan ketua Lembaga Pengkajian Ekonomi Keuangan Negara (LPEKN) tersebut kemudian ditanggapi Ketua DPP PKB, Ahmad Imam Sukri.
 
Ia menyampaikan, PKB mendukung usulan pengambilalihan 51 persen saham BBCA demi menyelamatkan uang negara karena akusisi diduga direkayasa.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X