KONTEKS.CO.ID – Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J Rachbini, mengatakan, gagasan ambil alih secara paksa 51 persen saham Bank BCA merupakan anarki politik.
"Ide dan narasi beruntun mengambil alih saham BCA tanpa sebab merupakan tindakan anarkhi politik kebijakan," kata Didik di Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025.
Ia menilai demikian karena datang dari partai politik. Ini alarm bahaya bagi iklim dan ekosistem perekonomian nasional.
Baca Juga: Rektor Paramadina: Kepercayaan Pasar Ambruk Jika Pemerintah Ambil Paksa Saham BCA
"Bukan tidak mungkin pasar melihat di dalam negara ada bandit-bandit untuk memberangus pasar dan pelaku ekonomi," katanya.
Didik menyampaikan, pernyataan CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, merupakan angin segar yang membuyarkan narasi sesat ambil paksa 51 persen saham Bank BCA.
Rosan Perkasa Roeslani, lanjut Didik, sudah menanggapi dengan tegas tidak ada ide dari Danantara dan pemerintah yang mendorong Danantara untuk “mengambil paksa” 51 persen saham PT BCA Tbk tersebut.
Baca Juga: Desak KPK Usut Tuntas Skandal BLBI-BCA, CBA: Semua Aset BCA Harus Dinasionalisasi
Rosan usai menghadiri rapat tertutup bersama Komisi XI DPR RI, 19 Agustus 2025, membantah rumor tersebut dan menegaskan kembali Danantara tidak memiliki rencana untuk mengakuisisi saham mayoritas BCA. “Enggak ada,” kata Rosan singkat.
Menurut Didik, ketegasan seperti ini penting untuk menghalau bandit-bandit pemburu rente yang menghembuskan narasi sesat tersebut.
Negara harus menjaga dan membangun pasar yang sehat, mendorong pertumbuhan dunia usaha yang kuat, bukan sebaliknya masuk ke dalam pasar, ikut campur tangan secara tidak bermutu dan kemudian merusaknya.***
Artikel Terkait
Perkara BLBI Seret Harga Saham BCA ke Tepi Jurang, Sempat Longsor 6,16 Persen dalam Sepekan
Prof Didik: Ambil Paksa 51 Persen Saham BCA Narasi Berbahaya
Prof Didik Nilai Narasi Ambil 51 Persen Saham BCA Rusak Sistem Perbankan
Desak KPK Usut Tuntas Skandal BLBI-BCA, CBA: Semua Aset BCA Harus Dinasionalisasi
Rektor Paramadina: Kepercayaan Pasar Ambruk Jika Pemerintah Ambil Paksa Saham BCA