Prabowo Gaspol Bentuk Lembaga Baru dari Bank Emas, Danantara hingga Otorita Pantura Jawa

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto kembali menambah daftar lembaga baru di era pemerintahannya.

Pada Senin, 25 September 2025, pemerintah bakal meresmikan Badan Industri Mineral dan Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa. Kedua lembaga ini melengkapi sejumlah badan yang lebih dulu dibentuk.

Sebelumnya, sudah ada beberapa lembaga anyar yang lahir di era Prabowo. Mulai dari Badan Penyelenggara Haji, Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, hingga lembaga strategis seperti Danantara dan Bank Emas.

Langkah ini disebut-sebut sebagai strategi Prabowo untuk memperkuat kendali dan efektivitas kebijakan.

Baca Juga: Kejagung Periksa Pejabat Zyrex, Distributor IT, dan Pejabat Kemendikbud di Kasus Laptop Chromebook

Deretan Lembaga Baru yang Dibentuk Prabowo

Melalui Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2024, Prabowo membentuk Badan Penyelenggara Haji.

Lembaga ini dipimpin K.H. Moch. Irfan Yusuf dengan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakil. Tugas utamanya adalah memastikan penyelenggaraan ibadah haji berjalan sesuai aturan.

Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan

Tidak lama setelah itu, lahir Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang dikomandoi Budiman Sudjatmiko.

Badan ini fokus memantau program perlindungan sosial agar tepat sasaran. “Badan ini akan mempelajari dan mengikuti semua program perlindungan sosial serta bantuan kepada golongan rakyat yang masih memerlukan,” kata Prabowo.

Baca Juga: Kabar Duka Penyanyi Senior Yetty Wijaya Meninggal Dunia, Sosok Legenda Pop Sunda Era 80-90an

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)

Prabowo juga menaikkan status Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) agar langsung bertanggung jawab kepadanya.

Haikal Hassan dipercaya menjadi kepala badan, dengan Afriansyah Noor sebagai wakil. “Inilah wujud komitmen dari Pemerintah kita, khususnya Pak Prabowo, terhadap umat dan rakyat,” ujar Haikal.

Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus

Selain itu, Prabowo membentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus yang dipimpin Aries Marsudiyanto.