KONTEKS.CO.ID - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah bersiap merilis laporan keuangan semester I-2025 yang kini sedang dalam proses penelaahan terbatas oleh kantor akuntan publik.
Manajemen menyebut langkah ini merupakan bagian dari peningkatan tata kelola perusahaan serta komitmen terhadap standar operasional internal.
“Penelaahan secara terbatas ini dilakukan sebagai bentuk pemenuhan internal standard operating procedures dalam rangka terus meningkatkan good corporate governance oleh perseroan,” ujar Direktur GOTO, Simon Tak Leung Ho dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu, 19 Juli 2025.
Baca Juga: BYD Atto 1 Siap Debut di GIIAS 2025: Mobil Listrik Mungil dengan Harga Damai!
Laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2025 dijadwalkan paling lambat dirilis 31 Agustus 2025, mengikuti ketentuan POJK No.14 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia I-E.
Di tengah persiapan ini, saham GOTO kembali tertekan di pasar. Pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Juli 2025, harga saham perseroan turun 3,33% ke level Rp58.
Volume perdagangan tercatat mencapai 8,33 miliar saham, dengan frekuensi 26.135 kali transaksi dan nilai mencapai Rp481,53 miliar. Namun menariknya, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp26,3 miliar.
Penurunan harga saham GOTO terjadi meski sejumlah analis memperkirakan adanya perbaikan kinerja fundamental perusahaan.
Bloomberg sebelumnya melaporkan analis dari JPMorgan Chase, Aletheia Capital, dan SGMC Capital menilai harga saham belum sepenuhnya mencerminkan kondisi operasional yang membaik.
"Secara operasional, perusahaan berada di posisi yang solid. GOTO telah mengambil langkah-langkah strategis yang tepat, tetapi pasar tampaknya masih memberikan tekanan terhadap sahamnya,” kata Nirgunan Tiruchelvam, Kepala Riset Konsumen dan Internet Aletheia Capital di Singapura.
Baca Juga: Dulu Queen of Party, Sekarang Siap Jadi Ibu! Kisah Erika Carlina yang Bikin Netizen Shock
GOTO merupakan hasil merger Gojek dan Tokopedia pada 2021, dan sejak saat itu fokus memperkuat struktur keuangan. Perusahaan mencatatkan tiga kuartal berturut-turut laba EBITDA yang disesuaikan. Pada kuartal I-2025, EBITDA disesuaikan tercatat sebesar Rp 393 miliar, membalikkan kerugian Rp 101 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersih juga melonjak 37% secara tahunan.
Unit teknologi finansial (fintech) menjadi motor utama pertumbuhan dengan pertumbuhan pendapatan 90% year-on-year. Dompet digital serta layanan pinjaman mencatatkan jumlah pengguna aktif bulanan lebih dari 20 juta.
Artikel Terkait
Nadiem Makarim Diperiksa 15 Juli 2025 Usai Kejagung Geledah Kantor GoTo
Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Bakal Dicecar Kejagung Terkait Temuan dari Kantor GoTo
Sebelum Nadiem Makarim, Kejagung Periksa Pemegang Saham Melissa Siska Juminto dan Eks CEO GoTo
Kejagung Sita Dokumen Investasi dari Kantor GOTO, Terkait Kasus Korupsi Chromebook
Kejagung Telusuri Hubungan Google, GoTo, dan Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook