Ia hanya memberi sinyal bahwa sebagian pejabat mungkin sudah kelelahan.
Menteri PU bahkan menyebut secara gamblang, “Dirjen yang lama mungkin sudah capai (lelah).”
Baca Juga: Alasan Roy Suryo Mangkir Pemeriksaan Polisi Soal Ijazah Palsu Jokowi
Salah satu sorotan adalah keputusan memindahkan Maulidya dari Dirjen Prasarana ke posisi Irjen.
Dody berdalih latar belakang Maulidya memang lebih cocok di fungsi pengawasan, sehingga dipindahkan kembali ke posisi "habitat aslinya".
Langkah Dody menuai reaksi publik.
Baca Juga: Serangan Terbesar Rusia yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya ke Ukraina, Kiev Jadi Lautan Api!
Ada yang menilai ini sebagai langkah berani menyegarkan struktur, tapi tidak sedikit juga yang mempertanyakan urgensi dan transparansi alasan di balik perombakan ini.
Dengan perubahan besar seperti ini, sorotan akan tertuju pada kinerja para pejabat baru.
Mengingat kementerian ini memegang peran vital dalam pembangunan infrastruktur nasional, publik berharap penggantian ini tidak hanya sekadar formalitas atau rotasi politik, tetapi benar-benar menghasilkan perbaikan nyata.
Langkah drastis Dody membuka babak baru di tubuh Kementerian PUPR.
Baca Juga: Saham BRI Terus Melemah, Pengamat Sebut Soal Risiko Kredit Macet
Apakah ini akan membawa perubahan signifikan atau hanya menjadi siklus rutin rotasi jabatan—waktu yang akan menjawab.
Yang jelas, masyarakat akan terus mengawasi hasil kerja para pejabat baru ini dalam mewujudkan janji pembangunan.***
Artikel Terkait
Transaksi Digital Pegadaian Tembus 10 Juta pada Semester I 2025
Pemerintah Tambah Akses Kredit Usaha Rakyat, Sekarang Bisa untuk Renovasi Rumah dan Usaha
Menkeu Sri Mulyani Ingatkan Danantara soal Dominasi: Bisa Terjadi 'Crowding Out'
Bos Danantara Dony Oskaria Bantah Bisa Seenaknya Ganti Direksi BUMN, Termasuk Edi Slamet Irianto
Saham BRI Terus Melemah, Pengamat Sebut Soal Risiko Kredit Macet