KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) terkait investasi di Indonesia.
Kata Menkeu, Danantara sangat menentukan meningkat atau tidaknya investasi di Indonesia.
Telebih, badan yang dipimpin Rosan Roeslani tersebut dibuat untuk menjadi lembaga dana investasi milik pemerintah.
Baca Juga: Pemerintah Tambah Akses Kredit Usaha Rakyat, Sekarang Bisa untuk Renovasi Rumah dan Usaha
"Peranan Danantara akan sangat menentukan apakah investasi kita meningkat," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis malam, 3 Juli 2025.
Namun, dia mengingatkan jika investasi Danantara lebih dominan dari pemerintah, maka akan menciptakan crowding out atau situasi di mana terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah dan dapat mengurangi investasi sektor swasta.
"Danantara itu state own (milik negara). Kalau dominan tanpa bisa meng-attract, maka yang terjadi crowding out," sebut Ani, sapaannya.
Baca Juga: Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali Dilanjutkan, Masih Ada 30 Orang Belum Ditemukan
Sebaliknya, jika Danantara mampu menarik investasi swasta lebih banyak, maka Danantara bisa menjadi katalis bagi perekonomian.
"Jadi ini adalah sesuatu yang perlu untuk terus disampaikan. Kami telah berkomunikasi terus dengan tim Danantara," ujarnya.
CEO Danantara Rosan Roeslani sempat menyebut, lembaga pimpinananya sudah berhasil meneken kerja sama investasi dengan beberapa negara.
Antara lain, dengan Qatar, Rusia, China, hingga Australia.
Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Ungkap Respons Pangeran MBS Soal Kampung Haji di Arab Saudi
Sementara, total nilai investasi menembus US$ 7 miliar atau sekitar Rp 112,7 triliun.
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani Ungkap Dampak Konflik Israel-Iran terhadap Ekonomi Indonesia
Menkeu Sri Mulyani Sebut Ketidakpastian Global Berpotensi Permanen, Terdampak Bagi Indonesia
Sri Mulyani Pastikan APBN 2025 Tetap Aman dari Gangguan Perang Israel vs Iran
Program Makan Bergizi Gratis Baru Jalan 7 Persen, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani
DPR Setuju Sri Mulyani Gunakan SAL Rp85,6 Triliun untuk Tutup Defisit Anggaran 2025