Harga BBM Bisa Tembus Rp30 Ribu? Termasuk Indonesia, Ini Negara Paling Sengsara Jika Selat Hormuz Ditutup

KONTEKS.CO.ID - Selat Hormuz selama ini dikenal sebagai titik krusial dalam rantai pasok energi global.

Jalur sempit yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab ini menjadi gerbang bagi sekitar 21% suplai minyak dunia.

Maka tak heran, ketika muncul ancaman penutupan dari Iran, dunia langsung waspada.

Baca Juga: Spesifikasi VMove ZPT Megan, Motor Listrik Murah dan Ringan

Jika Selat Hormuz benar-benar ditutup, sejumlah negara diprediksi akan mengalami krisis energi besar-besaran.

Mengapa Selat Hormuz Begitu Vital?

Bayangkan leher botol yang menjadi satu-satunya jalan keluar untuk sebagian besar minyak dari Timur Tengah.

Itulah gambaran Selat Hormuz.

Negara-negara eksportir utama seperti Arab Saudi, Irak, Uni Emirat Arab, dan Iran sendiri, sangat bergantung pada jalur ini untuk mengirimkan minyak mentah ke berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Alasan Puan Maharani Tak Bacakan Surat dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI Soal Usulan Pemakzulan Wapres Gibran

Jika jalur ini diblokade, bukan hanya distribusi energi yang terganggu.

Harga minyak mentah global bisa melonjak drastis, bahkan diperkirakan melampaui US$250 per barel.

Lonjakan tersebut akan memicu kekacauan ekonomi global, memaksa banyak negara mengaktifkan cadangan strategis dan memangkas penggunaan energi secara besar-besaran.

Negara-Negara yang Paling Terdampak

Baca Juga: Tesla Bangun Fasilitas Pembangkit Listrik Baterai Terbesar di China, Nilai Proyek Capai Rp9,1 Triliun

1. Tiongkok: Mesin Dunia Terancam Mati