Saat ini, sebagian harga BBM masih disubsidi oleh pemerintah.
Namun jika harga minyak dunia melejit, beban subsidi akan makin berat dan bisa membobol APBN.
Baca Juga: Apa itu Rudal Balistik? Senjata Utama dalam Perang Israel Iran
Dalam skenario ekstrem, harga Pertalite dan Solar bisa tembus Rp 30 ribu per liter.
Efek domino lainnya adalah melonjaknya inflasi, naiknya harga kebutuhan pokok, hingga potensi tekanan sosial yang mengkhawatirkan.
Warga dengan penghasilan tetap akan kesulitan bertahan jika biaya hidup melambung dalam waktu singkat.
Penutupan Selat Hormuz memang baru sebatas ancaman.
Baca Juga: Ledakan Mengguncang Iran Usai Presiden AS Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata dengan Israel
Namun efeknya terlalu besar untuk diabaikan.
Pemerintah Indonesia perlu menyiapkan langkah mitigasi, seperti penguatan cadangan energi, diversifikasi sumber energi, dan strategi pengendalian harga.
Sementara itu, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.
Karena jika skenario terburuk terjadi, semua pihak akan merasakan dampaknya—bukan hanya negara-negara industri besar, tapi juga kita di rumah sendiri.***
Artikel Terkait
Menlu Iran Bantah Klaim Presiden Trump soal Gencatan Senjata, Begini Pernyataannya
Iran Bantah Klaim Donald Trump: Tak Ada Gencatan Senjata dengan Israel!
Kronologi 19 Rudal Balistik Iran Ditembakkan ke Qatar, Satu Lolos Hantam Pangkalan Militer AS
Apa itu Rudal Balistik? Senjata Utama dalam Perang Israel Iran
Ledakan Mengguncang Iran Usai Presiden AS Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata dengan Israel