"Ini bukan kejutan besar. Pasar saham pun tetap stabil," tulis Cox di platform X.
Baca Juga: KPK Terbitkan Surat Edaran Internal, Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN
Optimisme Pemulihan: Bitcoin Bisa Tembus USD138.500
Meski mengalami koreksi saat ini, analis memperkirakan harga Bitcoin masih memiliki potensi penguatan hingga akhir tahun.
21Shares, perusahaan penyedia ETF aset digital, memproyeksikan BTC bisa naik sekitar 35% menuju USD138.500 pada akhir 2025.
"BTC berada di ambang breakout," kata Matt Mena, Research Strategist di 21Shares.
Menurutnya, pergerakan saat ini ditopang oleh sentimen kuat dari investor institusional, kelangkaan pasokan akibat penyerapan besar-besaran oleh ETF Bitcoin spot, dan kondisi makroekonomi yang cenderung mendukung aset lindung nilai.
Saat ini, ETF Bitcoin dikabarkan menyerap lebih banyak BTC daripada jumlah yang ditambang per hari. Hal ini memperketat pasokan dan memberikan tekanan ke atas terhadap harga.
Selain itu, strategi akumulasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar serta negara-negara yang mulai menyusun cadangan Bitcoin turut memperkuat sentimen positif pasar.
“Ini bukan lagi soal spekulasi ritel. Pemain besar sudah masuk dan menciptakan permintaan struktural yang signifikan,” tutup Mena. ***
Artikel Terkait
Mengenal Bitcoin: Cara Kerja, Sejarah, dan Negara yang Mengadopsinya
Bitcoin Anjlok Lagi! Apakah Ini Awal dari Bearish Panjang? Simak Analisanya!
Anak Donald Trump, Eric Trump Kerja Sama dengan HUT 8 Bikin Tambang Bitcoin
Anggota Parlemen Taiwan Usul 5 Persen Cadangan Devisa Dialokasikan ke Bitcoin
OJK Sambut Usulan Bitcoin Jadi Cadangan Strategis Danantara, Tapi Ingatkan Bahaya Jika Gegabah!