KONTEKS.CO.ID - Satu dekade lebih setelah nama Meikarta mencuat sebagai megaproyek hunian masa depan, bayang-bayang ketidakpastian masih menyelimuti kota baru di timur Jakarta itu.
Tapi Rabu, 23 April 2025, secercah harapan muncul dari mulut pengendali Lippo Group, James Riady.
Dalam pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, James menyatakan komitmennya secara langsung untuk menyelesaikan segala persoalan yang membelit proyek ambisius tersebut.
“Kalau ini bisa dipercepat, ya lebih baik,” ujar James usai pertemuan yang digelar tertutup di Jakarta. “Saya yakin Meikarta akan ikut saja arahan Pak Menteri.”
Baca Juga: Kredit Tembus Rp156 Triliun! Ini Strategi Bank Permata Capai Pertumbuhan 6 Persen di Kuartal I 2025
Pernyataan itu menjadi sinyal kuat bahwa Lippo Group siap tunduk pada solusi pemerintah, sesuatu yang selama ini ditunggu-tunggu ribuan konsumen yang masih menggantung harapan atas unit-unit hunian yang belum rampung.
Tak Sekadar Bisnis
Dalam keterangannya, James mengakui proyek Meikarta bukanlah perkara mudah. Di balik ambisi membangun “kota masa depan”, ia menyebut banyak tantangan yang telah mengadang. Tapi, ia mengklaim, Lippo tidak lari dari tanggung jawab.
“Sudah hampir 12 ribu unit diselesaikan, dan 3 ribu di antaranya telah diserahkan kepada konsumen,” ujar dia. “Itu bukan jumlah yang kecil.”
Baca Juga: Beredar Foto-Foto Terakhir Kali Dunia Melihat Paus Fransiskus: Mengharukan
Ia juga menegaskan bahwa proyek Meikarta tidak terbebani utang yang membelit. Menurut James, hal ini adalah "modal besar" untuk menyelesaikan pembangunan tahap berikutnya dan menuntaskan kewajiban kepada konsumen.
“Semangat menyelesaikan ini bukan cuma soal bisnis. Ini bentuk penghargaan terhadap kepercayaan publik,” kata James, mencoba menegaskan bahwa Lippo tidak semata bicara untung-rugi.
Sorotan ke Pemerintah, Dukungan Diapresiasi
Lebih jauh, James juga memuji pendekatan cepat pemerintah, khususnya langkah Menteri Maruarar Sirait, yang langsung turun tangan menyelesaikan masalah Meikarta.
Baca Juga: KFC dan Taco Bell Berdarah-darah, Emiten Restoran Cepat Saji FAST Rugi Hampir Rp800 Miliar
“Langkah cepat dan suasana kondusif yang diciptakan pemerintah ini sangat penting. Sektor properti adalah penopang ekonomi, penyerap tenaga kerja besar,” ujarnya.
Artikel Terkait
Mangkir Panggilan DPR, Pengembang Meikarta Dinilai Lecehkan Parlemen
Dasco Dorong Komisi Terkait di DPR RI Dalami Kasus Meikarta
Dapat Aduan Korban, Pimpinan DPR Akan Sambangi Proyek Meikarta
Gugat Konsumen Meikarta Rp56 Miliar, DPR: Emangnya Ini Republik Lippo
Bang Ara Mau Turun Tangan Langsung Bangun Rumah Rakyat, Konglomerat Top James Riady Kasih Perhatian