KONTEKS.CO.ID - Di tengah riuhnya kompetisi perbankan nasional, PT Bank Permata Tbk. (BNLI) tampil percaya diri.
Memasuki kuartal pertama 2025, bank yang kini dimiliki penuh oleh Bangkok Bank ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 6 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp156 triliun.
Angka ini mencerminkan momentum positif yang diklaim manajemen sebagai “berada di jalur yang tepat”.
Baca Juga: Beredar Foto-Foto Terakhir Kali Dunia Melihat Paus Fransiskus: Mengharukan
Direktur Utama Bank Permata, Meliza M. Rusli, tak ingin sekadar mengejar angka. Menurutnya, strategi pertumbuhan kini harus diiringi dengan penciptaan nilai berkelanjutan.
“Kami terus memperkuat layanan dan digitalisasi, mendorong inklusi keuangan, serta membangun produktivitas dan positivitas dalam organisasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu 23 April 2025.
Korporasi Mendorong Mesin Kredit
Mesin utama pertumbuhan kredit Bank Permata masih bertumpu pada segmen korporasi, yang tumbuh 7 persen menjadi Rp92,2 triliun dibandingkan setahun lalu.
Diikuti segmen komersial yang naik 5,3 persen, dan kredit konsumer yang turut menyumbang pertumbuhan sebesar 4,3 persen.
Pertumbuhan ini selaras dengan strategi bank dalam menjaga keseimbangan portofolio kredit dan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (NPL Gross) pun terjaga di level 2 persen, yang menurut analis pasar tergolong sehat untuk skala bank seperti Permata.
Aset Naik, Digitalisasi Didorong
Tak hanya kredit yang mencatatkan pertumbuhan. Total aset Bank Permata naik 4,5 persen yoy menjadi Rp264,3 triliun, mencerminkan ekspansi yang cukup konservatif namun stabil.
Baca Juga: PBSI Tarik ke Luar Leo Rolly Carnando dari Tim Piala Sudirman 2025
Rasio Loan to Deposit (LDR) juga sedikit meningkat menjadi 83,1 persen, naik dari 82 persen pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan peningkatan efektivitas penyaluran dana pihak ketiga (DPK) ke sektor produktif.
Di tengah arus transformasi digital yang kian deras, Permata Bank menyadari bahwa masa depan bank tidak lagi berada di lobi cabang, tapi di genggaman nasabah.
Artikel Terkait
Bank Indonesia Suntik Likuiditas Rp295 Triliun ke Perbankan, Minta Bank Genjot Kredit
Saat Industri Otomotif Lesu di 2024, Laba Bersih WOM Finance Justru Naik Jadi Rp263 Miliar: Ini Kuncinya
BRI, Pegadaian dan PNM Guyur 183 Juta Nasabah Mikro dengan Kredit Rp626,6 Triliun
Laba Bersih BUMI Meroket 45,5 Persen di Tengah Penurunan Pendapatan dan Harga Batu Bara
SLIK OJK Gantikan BI Checking, Ini Cara Cek Skor Kredit!