• Minggu, 21 Desember 2025

KFC dan Taco Bell Berdarah-darah, Emiten Restoran Cepat Saji FAST Rugi Hampir Rp800 Miliar

Photo Author
- Kamis, 24 April 2025 | 06:14 WIB
Restoran KFC (unsplash.com)
Restoran KFC (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Bagi PT Fast Food Indonesia Tbk., 2024 adalah tahun yang pahit. Emiten pemegang lisensi restoran cepat saji KFC dan Taco Bell itu mencatat kerugian bersih yang membengkak hingga Rp796,71 miliar, nyaris dua kali lipat dari kerugian tahun sebelumnya.

Padahal, sepanjang tahun lalu, manajemen FAST telah menempuh jalan efisiensi seperti  memangkas karyawan, menutup puluhan gerai, hingga menyederhanakan rantai pasok.

Namun badai tetap tak tertahan. Penurunan pendapatan hingga 17,84 persen menjadi pukulan telak, mengikis fondasi bisnis yang dulu sempat merajai segmen makanan cepat saji.

Baca Juga: Kredit Tembus Rp156 Triliun! Ini Strategi Bank Permata Capai Pertumbuhan 6 Persen di Kuartal I 2025

Gerai Tutup, Karyawan Dipangkas

Hingga tutup buku Desember 2024, FAST tercatat hanya mengoperasikan 715 gerai, menyusut dari 762 gerai pada tahun sebelumnya.

Di balik itu, sebanyak 2.883 karyawan juga dirumahkan, menyisakan tenaga kerja sebanyak 13.106 orang.

Beban pokok penjualan memang ikut turun menjadi Rp2,03 triliun, tapi itu tak cukup untuk mengimbangi penurunan penjualan makanan dan minuman yang hanya tinggal Rp4,85 triliun.

Baca Juga: Beredar Foto-Foto Terakhir Kali Dunia Melihat Paus Fransiskus: Mengharukan

Jasa layanan antar, yang sempat menjadi tulang punggung saat pandemi, kini lesu dengan nilai hanya Rp1,91 miliar.

Sementara itu, penghasilan keuangan FAST anjlok 49,32 persen menjadi hanya Rp3,25 miliar.

Rugi usaha pun tercatat Rp784 miliar. Di sisi neraca, situasinya tak kalah mengkhawatirkan. Total aset menyusut ke angka Rp3,53 triliun, sementara liabilitas jangka pendek melampaui aset lancar sebesar Rp1,67 triliun.

Baca Juga: Fajar-Rian Sebut Ganda Putra Punya Lawan Berat di Fase Grup Piala Sudirman 2025  

Lebih buruk lagi, perusahaan mengakui tak mampu memenuhi rasio keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit perbankan.

Pukulan dari Timur Tengah dan Domestik

Dalam laporan keuangannya, FAST menyebut dua faktor sebagai penyebab utama krisis, yaitu konflik Timur Tengah yang merembet ke rantai pasok global dan pelemahan daya beli domestik akibat inflasi dan tekanan ekonomi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X