KONTEKS.CO.ID - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Ibu Kota Ankara, Turki.
Pertemuan tersebut terjadi pada Selasa, 18 Februari 2025, kala delegasi Amerika Serikat dan Rusia juga tengah bertemu di Arab Saudi membahas perbaikan hubungan serta gencatan senjata di Ukraina.
Zelensky terbang ke dari Uni Emirat Arab ke Ankara pada Senin, 17 Februari 2025 malam. Zelensky mengatakan akan membahas pertukaran tahanan dan isu-isu lainnya dengan Erdogan.
Baca Juga: Rekam Jejak Franciscus Sibarani, Mantan Kepala BKPM yang Dilantik sebagai PAW Anggota DPR
Pembicaraan tersebut digelar di Istana Kepresidenan Turki sekitar pukul 11.15 waktu setempat. Pembicaraan tersebut terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS dan Rusia bertemu di Saudi.
Ajudan Erdogan, Fahrettin Altun, mengatakan kedua pemimpin akan membahas cara untuk lebih memperkuat kerja sama antar kedua negara.
Sebagai anggota NATO, Turki berupaya menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga yang berkonflik di Laut Hitam. Melansir CNN, Presiden Erdogan juga disebut menempatkan diri sebagai perantara utama.
Bersama Arab Saudi dan UEA, Turki juga memainkan peran menengahi beberapa kesepakatan pertukaran tahanan antar Rusia dan Ukraina, yang mengakibatkan ratusan tahanan kembali ke rumah meski konflik masih berlangsung.
Pada 18 Februari ini, delegasi AS yang dipimpin Menlu Marco Rubio bertemu dengan delegasi Rusia yang dipimpin oleh Menlu Sergei Lavrov.
Pada pertemuan yang digelar di ibu kota Riyadh tersebut, kedua negara disebut membahas upaya untuk pemulihan hubungan kedua negara, juga negosiasi potensial resolusi di Ukraina.
Baca Juga: Waspada Fintech Bermasalah: Investree Dicabut, KoinP2P dan iGrow dalam Sorotan OJK
Presiden Zelensky menyebut Ukraina, sebagai negara yang tengah terlibat perang dengan Rusia, tidak dilibatkan dalam perundingan itu. Zelensky mengeklaim mengetahui informasi pertemuan itu dari pemberitaan di media massa.
Ukraina pun menegaskan tidak akan menerima kesepakatan damai yang dapat dicapai dalam pembicaraan AS dan Rusia.