dunia

Presiden AS Sita Kapal Tanker Minyak Venezuela, Maduro: Dasar Maling Kurang Ajar!

Kamis, 11 Desember 2025 | 07:45 WIB
Helikopter militer AS menyerbu kapal tanker minyak milik Venezuela. (Foto: Tangkapan layar X)

Meningkatnya Ketegangan AS-Venezuela

Sejak kembali menjabat untuk masa jabatan kedua, Trump telah meningkatkan ancamannya terhadap Venezuela dan mengerahkan pasukan militer yang cukup besar ke wilayah Karibia.

Itu termasuk mengirimkan kapal induk terbesar di dunia, USS Gerald Ford, dan kelompok serangnya ke Laut Karibia bagian selatan.

Di bawah Administrasi Trump, AS juga telah melakukan kampanye serangan mematikan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat perdagangan narkoba di Laut Karibia dan Samudra Pasifik bagian timur, dengan pemerintahan Trump mengidentifikasi Venezuela sebagai titik asal beberapa kapal tersebut.

Setidaknya 22 kapal telah diserang dan diperkirakan 87 orang tewas. Trump berulang kali mengancam akan melanjutkan kampanye pengeboman di darat juga.

Baca Juga: PN Solo Lanjutkan Sidang Citizen Lawsuit Soal Ijazah Jokowi, Hakim Tolak Semua Eksepsi Tergugat

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa AS berupaya menggulingkan pemerintahannya.

Ia menanggapi pergerakan pasukan Trump dengan peningkatan kekuatan militer di sepanjang pantai Venezuela dan mengindikasikan bahwa angkatan bersenjata negaranya akan melawan setiap potensi serangan militer dari AS.

Ekspor minyak merupakan sumber pendapatan utama bagi negara Amerika Selatan tersebut, yang mengekspor lebih dari 900.000 barel per hari bulan lalu. Harga minyak berjangka naik setelah penyitaan tersebut.

Koresponden Al Jazeera, Mike Hanna, mencatat bahwa informasi tentang penyitaan kapal tanker tersebut masih minim.

Baca Juga: Kena OTT KPK, Harta Ardito Wijaya Rp12,8 Miliar: Dari Aset Properti hingga Deretan Kendaraan Mewah

“Tidak banyak detail tentang penyitaan kapal tanker ini, selain konfirmasi presiden,” kata Hanna.

Namun, ia menambahkan, penyitaan tersebut kemungkinan akan memperburuk situasi yang sudah bergejolak di Karibia.

“Ini menandai peningkatan besar dalam hal tindakan AS terhadap Venezuela. Telah dilaporkan bahwa Presiden Trump telah mempertimbangkan selama berminggu-minggu tindakan apa yang akan diambil di Venezuela dan telah sangat jelas bahwa ia sedang mempertimbangkan perubahan rezim,” katanya.

Hukuman karena Melanggar Sanksi?

AS telah mengambil tindakan untuk menyita material bernilai tinggi yang terkait dengan Venezuela di masa lalu. Pada Februari 2024, di bawah Presiden Joe Biden saat itu, AS menyita pesawat kargo yang diduga dijual Iran ke Venezuela, dengan alasan melanggar sanksi terhadap Teheran.

Baca Juga: Rebut Emas, New Straits Times Ungkap Kedigdayaan Bulu Tangkis Putra Indonesia atas Malaysia

Halaman:

Tags

Terkini