dunia

Militer Myanmar Gerebek Pusat Penipuan Online Ilegal Shwe Kokko, Ratusan Orang Ditangkap dan 10 Ribu HP Disita!

Jumat, 21 November 2025 | 14:06 WIB
Kawasan Shwe Kokko yang digerebek militer Myanmar karena menjadi pusat judi online dan penipuan daring. (Foto: The Global New Light of Myanmar )

KONTEKS.CO.ID - Militer Myanmar kembali melancarkan operasi besar-besaran terhadap jaringan penipuan online di wilayah perbatasan dengan Thailand.

Dalam penggerebekan terbaru di kompleks Shwe Kokko, pihak berwenang menangkap hampir 350 orang yang diduga terlibat dalam penipuan dan perjudian online.

Menurut Al Jazeera, Jumat 21 November 2025, kelompok oposisi bersenjata dituduh memberikan perlindungan kepada beberapa pusat penipuan ini.

Baca Juga: Uang Beredar Tumbuh Positif pada Oktober 2025, Mencapai Rp9.783 Triliun

Tindakan ini menyusul klaim militer bahwa mereka telah merebut kembali kendali atas wilayah tersebut.

Media pemerintah The Global New Light of Myanmar melaporkan bahwa penggerebekan tersebut terjadi pada Selasa pagi.

“Dalam operasi tersebut, 346 warga negara asing yang saat ini sedang diselidiki ditangkap,” demikian pernyataan laporan tersebut. “Hampir 10.000 ponsel yang digunakan dalam operasi perjudian online juga disita.”

Yatai dan Raja Judi Online She Zhijiang

Kompleks Shwe Kokko dikabarkan dikelola oleh Yatai, sebuah perusahaan milik She Zhijiang, seorang warga negara China-Kamboja yang telah lama terlibat dalam kegiatan kriminal.

Baca Juga: UTA'45 Ngotot Soal Ancaman Diskusi Tolak Soeharto Pahlawan, Polisi: Sebutkan Siapa Orangnya, Jangan Berasumsi

Ia ditangkap di Thailand pada 2022 dan diekstradisi ke China pekan lalu, di mana She Zhijiang menghadapi tuduhan terkait perjudian daring dan penipuan.

She Zhijiang dan Yatai telah dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris dan AS.

Sejak pandemi COVID-19, segitiga perbatasan Thailand–Myanmar–Laos–Kamboja telah berkembang menjadi pusat kejahatan digital.

Sebuah laporan PBB menyatakan bahwa jaringan-jaringan ini menghasilkan miliaran dolar AS dan bergantung pada eksploitasi manusia, dengan ratusan ribu orang dipaksa bekerja di kompleks-kompleks penipuan.

Baca Juga: Hasil Lengkap Miss Universe 2025: Meksiko Juara, Indonesia Gagal Tembus Semifinal di Ajang Bergengsi Dunia

Halaman:

Tags

Terkini