• Senin, 22 Desember 2025

Militer Myanmar Gerebek Pusat Penipuan Online Ilegal Shwe Kokko, Ratusan Orang Ditangkap dan 10 Ribu HP Disita!

Photo Author
- Jumat, 21 November 2025 | 14:06 WIB
Kawasan Shwe Kokko yang digerebek militer Myanmar karena menjadi pusat judi online dan penipuan daring. (Foto: The Global New Light of Myanmar )
Kawasan Shwe Kokko yang digerebek militer Myanmar karena menjadi pusat judi online dan penipuan daring. (Foto: The Global New Light of Myanmar )

Meskipun selama bertahun-tahun dituduh menoleransi kegiatan semacam itu, rezim militer Myanmar mengklaim telah memulai tindakan keras pada bulan Februari setelah tekanan kuat dari China, salah satu sekutu utamanya.

Namun, para analis berpendapat bahwa gelombang penggerebekan sejak bulan lalu lebih didorong oleh propaganda, yang bertujuan untuk meredakan tekanan Beijing tanpa mengganggu aliran keuntungan ke milisi pro-pemerintah.

Di tengah perang saudara yang sedang berlangsung sejak kudeta 2021, wilayah perbatasan dengan kontrol negara yang lemah telah menjadi lahan subur bagi industri penipuan daring.

Pada bulan Oktober, militer menangkap lebih dari 2.000 orang dalam sebuah operasi di KK Park, salah satu pusat penipuan terbesar di perbatasan Thailand.

Baca Juga: Komisaris Independen Yohanes Surya Ajukan Pengunduran Diri, Ini Respons Telkom

Pada bulan September, Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi kepada lebih dari 20 perusahaan dan individu di Myanmar dan Kamboja atas dugaan keterlibatan dalam bisnis penipuan digital.

Shwe Kokko adalah kompleks perbatasan yang terletak di Negara Bagian Kayin, Myanmar, di tepi Sungai Moei dekat Thailand.

Dalam beberapa tahun terakhir, kompleks ini telah berkembang pesat menjadi pusat bisnis daring ilegal, termasuk penipuan dan perjudian.

Kompleks ini dikenal dengan infrastruktur modernnya, termasuk apartemen, hotel, kasino, dan fasilitas hiburan, yang dikembangkan oleh Yatai, milik She Zhijiang.

Baca Juga: Putusan Final! Tiga Gugatan Hak Cipta Nuansa Bening Ditolak, Vidi Aldiano Menang Total Tanpa Sisa

Shwe Kokko pernah beroperasi sebagai daerah semi-otonom di bawah perlindungan milisi lokal, yang memungkinkan kegiatan ilegal berjalan relatif bebas.

Pekerja di sana, termasuk warga negara asing, dilaporkan sering dieksploitasi dan dipaksa bekerja di pusat-pusat penipuan digital.

Daerah ini telah menjadi simbol bagaimana perbatasan Myanmar yang kurang terkontrol dapat dieksploitasi sebagai lahan subur bagi kejahatan digital transnasional.

Sejak militer Myanmar mengintensifkan penggerebekan, Shwe Kokko telah menarik perhatian internasional. Operasi terbaru ini menggarisbawahi upaya pemerintah untuk mengendalikan kompleks tersebut, sekaligus mencerminkan tekanan diplomatik dari China, pemangku kepentingan utama di wilayah perbatasan. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X