Ia mengatakan delegasi Pakistan pulang tanpa rencana pertemuan lanjutan.
Baca Juga: Simak Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Wartawan 2025
Ia menyataka gencatan senjata yang ditengahi Qatar pada 19 Oktober setelah bentrokan mematikan hanya akan bertahan jika tidak dilanggar oleh pihak Afghanistan.
Kegagalan perundingan ini terjadi hanya beberapa jam, setelah pejabat Afghanistan melaporkan bentrokan baru di perbatasan.
Peristiwa itu menewaskan empat warga sipil dan melukai lima lainnya.
Baca Juga: Guru Besar Ekonomi Sebut Redenominasi Rupiah Dinilai Berisiko Tinggi dan Mahal
Asif menuduh tim Afghanistan datang tanpa agenda jelas dan menolak menandatangani kesepakatan tertulis.
Afghanistan disebut hanya bersedia memberi jaminan lisan yang kemudian ditolak Pakistan.
Awal bulan ini, Pakistan mengklaim telah melancarkan serangan udara terhadap persembunyian TTP di wilayah Afghanistan yang menewaskan puluhan militan.
Baca Juga: Kabar Terbaru, Apple iPhone 18 Dapat Pembaruan Kamera Selfie
Kabul membantah klaim itu, menyebut warga sipil turut menjadi korban, dan pasukan Afghanistan kemudian membalas dengan menyerang pos militer Pakistan yang menewaskan 58 tentara.
Pakistan sendiri mengakui kehilangan 23 prajurit.
Kekerasan tersebut mendorong Qatar memfasilitasi pertemuan kedua pihak di Doha, yang menghasilkan kesepakatan gencatan senjata pada 19 Oktober.
Baca Juga: Arsenal Konsisten di Puncak Klasemen, Bayang-Bayang Gelar Juara Premier League Mulai Menghantui
Keduanya kemudian bertemu kembali di Istanbul pada 6–7 November, memperpanjang masa gencatan senjata, tetapi gagal mencapai terobosan baru.***