Banyak rumah di pedesaan dibangun dari batu bata lumpur, yang mudah runtuh saat terjadi getaran kuat.
Selain itu, akses jalan yang buruk ke daerah terpencil sering kali menghambat tim penyelamat mencapai lokasi bencana dengan cepat.
Situasi ini membuat korban sulit mendapatkan pertolongan pada jam-jam krusial setelah gempa.
Gempa besar ini terjadi di tengah krisis kemanusiaan berlapis yang masih melanda Afghanistan, mulai dari kekeringan ekstrem, keterbatasan pangan, hingga gelombang kepulangan jutaan pengungsi dari negara tetangga.
Badan pengungsi PBB (UNHCR) dalam laporannya bulan September menyebut, jutaan warga Afghanistan kini hidup dalam kondisi sangat rentan dan membutuhkan bantuan darurat.***