• Minggu, 21 Desember 2025

Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Kepulauan Sangihe, Dipicu Aktivitas di Zona Subduksi Laut Filipina

Photo Author
- Senin, 3 November 2025 | 05:53 WIB
Gempa magnitudo 5,4 guncang Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Foto: Ilustrasi/Pexels)
Gempa magnitudo 5,4 guncang Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Foto: Ilustrasi/Pexels)

KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,4 pada Senin, 3 November 2025 dini hari sekitar, pukul 02.06 WIB.

Gempa tersebut berpusat di laut pada koordinat 9,58 derajat Lintang Utara (LU) dan 122,79 derajat Bujur Timur (BT), atau sekitar 728 kilometer barat laut Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Menurut data awal BMKG, gempa berada pada kedalaman 105 kilometer, yang mengindikasikan bahwa peristiwa ini termasuk dalam kategori gempa menengah akibat aktivitas di zona subduksi Laut Filipina.

Baca Juga: 2 Gempa Beruntun Guncang Sulawesi Utara dalam Sejam, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

BMKG menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami, mengingat pusat gempa berada cukup dalam di bawah permukaan laut.

Meski demikian, masyarakat di sekitar wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan adanya gempa susulan.

Gempa yang terjadi di kedalaman lebih dari 100 kilometer ini kemungkinan besar dipicu oleh aktivitas tektonik pada lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Berdasarkan mekanisme umum di wilayah tersebut, guncangan dengan magnitudo menengah seperti ini biasanya tidak menyebabkan kerusakan besar di permukaan, tetapi bisa dirasakan di beberapa daerah yang berjarak ratusan kilometer dari episentrum.

Baca Juga: Gempa Dangkal Magnitudo 5,1 Guncang Melonguane, Berpusat di Laut Tak Berpotensi Tsunami

Belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa yang diterima oleh BMKG maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

BMKG mengingatkan bahwa informasi yang disampaikan merupakan hasil analisis cepat, sehingga parameter gempa dapat berubah seiring dengan proses verifikasi dan kelengkapan data dari jaringan seismograf nasional.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan selalu mengacu pada sumber resmi BMKG, baik melalui situs resmi lembaga tersebut.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X