“Kadang-kadang dampaknya cukup signifikan, terutama ketika badai datang bersamaan dengan suhu permukaan laut yang tinggi dan kelembapan udara ekstrem,” ujar Koh.
Ia menambahkan, meski durasinya hanya satu hingga dua jam, efeknya bisa terasa luas karena membawa angin kencang dan hujan deras dalam waktu singkat.
Menurut catatan MSS, Singapura bisa mengalami sekitar 40 hingga 50 kejadian Badai Sumatra setiap tahun.
Saat puncak musim inter-monsun, badai ini bahkan bisa terjadi beberapa kali dalam sebulan.
Baca Juga: Boncos Prestasi di 2025, PBSI Banting Setir Mulai Utamakan Pebulu Tangkis Muda
“Kejadiannya singkat, tapi daya rusaknya cukup tinggi,” kata juru bicara MSS, menegaskan pentingnya sistem peringatan dini.***