• Minggu, 21 Desember 2025

Boncos Prestasi di 2025, PBSI Banting Setir Mulai Utamakan Pebulu Tangkis Muda

Photo Author
- Sabtu, 1 November 2025 | 22:03 WIB
PBSI mulai memprioritas pebulu tangkis muda untuk menorehkan prestasi di turnamen badminton dunia. (Foto: PBSI)
PBSI mulai memprioritas pebulu tangkis muda untuk menorehkan prestasi di turnamen badminton dunia. (Foto: PBSI)


KONTEKS.CO.IDPBSI bakal mengubah strateginya menghadapi turnamen resmi bulu tangkis di akhir 2025. Kini federasi mengutamakan para pemain atau pebulu tangkis muda.

Secara terbuka, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, mengungkapkan strategi tersebut. Ini adalah langkah darurat yang ditempuh guna menyelamatkan bulu tangkis Indonesia yang terancam mengalami kemerosotan prestasi lantaran kehilangan satu generasi pelapis.

Menurut Eng Hian, PBSI awalnya masih mengandalkan pebulu tangkis senior seperti Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Kemudian Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto serta Gregoria Mariska Tunjung untuk memboyong prestasi.

Baca Juga: Simak, Tips Aman Beli iPhone 17 Series agar Terhindar dari Penipuan dan Masalah Garansi

Tetapi dengan berjalannya waktu ada penurunan performa yang didorong oleh sejumlah faktor. Bahkan Jonatan mundur dari Pelatnas dan menjadi pemain profesional di pertengahan tahun ini.

"PBSI masih berharap prestasi pada pemain senior seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar-Rian, dan Gregoria Mariska. Tapi di perjalanannya, ternyata performa mereka tengah menurun entah lantaran usia atau status sosial," ungkap Eng Hian di Pelatnas PBSI Cipayung, mengutip Sabtu 1 November 2025.

Ia merasa faktor nonteknis semisal pernikahan juga memengaruhi konsistensi atlet senior. Untuk itu, pihaknya merasa PBSI perlu jangan terlalu mengandalkan para pemain senior.

Baca Juga: Cara Naik LRT Pakai QRIS Tap, Pokoknya Dijamin Praktis Antiribet

"Setelah menikah, mungkin ada sejumlah hal yang harus dijaga. Kondisi istri tengah hamil, tiba-tiba dia tidak bisa konsisten ke sini (pelatnas). Karena kita terlalu mengandalkan senior ini, yang generasi emas ini, kita lupa Ginting, Fajar, Jonatan sudah mau usia 30," sebutnya.

Eng Hian pun menyadari bahwa satu generasi di bawah para pemain senior tersebut telah kosong. Tak heran saat pemain utama menurun, tak ada pelapis berikutnya yang siap diandalkan di kejuaraan dan ini yang membuta prestasi ikut merosot.

Kekosongan pemain generasi di rentang usia 25-27 tahun ini membuat PBSI mengambil kebijakan cepat. Misalnya, mengandalkan para pemain di bawah 20 tahun.

Baca Juga: Budi Arie Beri Sinyal Gabung Partai Gerindra, Dasco: Saya Belum Dengar Langsung

"(Pemain) Yang usia 25, 26, 27 ini pada ke mana? Kosong. Sekarang mau nggak mau naikkan yang usianya 18, 19, 20, hampir semua sektor begitu," kata Eng Hian.

Diakuinya kondisi prestasi bulu tangkis nasional belakangan ini sedang menurun. Ini akibat kondisi para pemain level atas yang sedang tak berada dalam performa terbaik.

Kini Eng Hian bertekad mengulang strategi akselerasi yang pernah sukses diterapkan pada periode 2013-2014. Saat itu, trio Ginting, Jojo, serta Ihsan Maulana Mustofa diorbitkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X