GAZA
KONTEKS.CO.ID - Gedung Putih telah merilis rencana Presiden AS, Donald Trump, untuk mengakhiri perang Israel-Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut setelah bertemu Trump di Gedung Putih pada Senin, 30 September 2025.
Namun belum jelas apakah Hamas akan menerima persyaratan gencatan senjata yang diajukan Donald Trump.
Baca Juga: Fakta Baru G30S: Dokter Forensik Tegaskan Tak Ada Penyiksaan Enam Jenderal
Mengutip PBS, berikut ini 20 poin dalam proposal damai Trump:
Poin 1: Zona Bebas Teror
Gaza akan menjadi zona bebas teror yang dideradikalisasi dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya.
Poin 2: Pembangunan Kembali Gaza
Gaza akan dibangun kembali untuk kepentingan rakyat Gaza, yang telah menderita lebih dari cukup.
Poin 3: Serangan Dihentikan
Jika kedua belah pihak menyetujui proposal ini, perang akan segera berakhir. Pasukan Israel akan mundur ke garis yang disepakati untuk mempersiapkan pembebasan sandera.
Baca Juga: Jaksa Agung Burhanuddin Tunjuk Hendro Dewanto Jadi Jambin, Dilantik Pekan Depan
Selama periode ini, semua operasi militer, termasuk pemboman udara dan artileri, akan ditangguhkan, dan garis pertempuran akan tetap dibekukan hingga persyaratan untuk penarikan bertahap sepenuhnya terpenuhi.
Poin 4: Hamas Bebaskan Semua Sandera
Dalam waktu 72 jam setelah Israel secara terbuka menerima perjanjian ini, semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, akan dipulangkan.
Poin 5. Semua Tahanan Anak dan Perempuan Dilepas Israel
Setelah semua sandera dibebaskan, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup ditambah 1.700 warga Gaza yang ditahan setelah 7 Oktober 2023, termasuk semua perempuan dan anak-anak yang ditahan dalam konteks tersebut. Untuk setiap sandera Israel yang jenazahnya dibebaskan, Israel akan membebaskan jenazah 15 warga Gaza yang telah meninggal.
Poin 6: Pengampunan untuk Anggota Hamas
Setelah semua sandera dikembalikan, anggota Hamas yang berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai dan menonaktifkan senjata mereka akan diberikan amnesti.
Anggota Hamas yang ingin meninggalkan Gaza akan diberikan perjalanan yang aman ke negara-negara penerima.