dunia

Akui Palestina, Trump Ancam Kanada dengan Tarif Dagang di Luar Nalar

Kamis, 31 Juli 2025 | 16:31 WIB
Presiden AS, Donald Trump, mengancam Kanada dengan tarif dagang tinggi karena akan mengakui Palestina sebagi negara. (Instagram.com/whitehouse)


KONTEKS.CO.ID - Presiden AS, Donald Trump, mengintensifkan perang dagangnya dengan Kanada sehari menjelang batas waktu perjanjian tarif pada 1 Agustus 2025. 

Ia mengatakan akan "sangat sulit" mencapai kesepakatan dengan Kanada setelah memberikan dukungannya terhadap kenegaraan Palestina.

Trump tak ragu mengenakan tarif 35% untuk semua barang Kanada yang tidak tercakup dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada kalau kedua negara tidak mencapai kesepakatan sebelum batas waktu.

Baca Juga: Ashanty Tutup 15 Outlet Kue Lu'miere, Tegaskan Bukan Bangkrut

"Wow! Kanada baru saja mengumumkan dukungannya terhadap kenegaraan Palestina. Itu akan sangat menyulitkan kami untuk mencapai Kesepakatan Dagang dengan mereka," tulis Donald Trump di akun pribadi Truth Social-nya, Kamis 30 Juli 2025.

Perdana Menteri Kanada Mark Carney sebelumnya mengatakan, negosiasi tarif dengan Washington telah berjalan konstruktif. Tetapi perundingan tersebut mungkin tidak akan selesai sebelum batas waktu. 

Perundingan antara kedua negara berada pada fase yang intens, tambahnya, tetapi kesepakatan yang akan menghapus semua tarif AS tampaknya tidak mungkin tercapai.

Kanada adalah mitra dagang AS terbesar kedua setelah Meksiko, dan pembeli ekspor AS terbesar. Negara ini membeli barang-barang AS senilai USD349,4 miliar tahun lalu dan mengekspor USD412,7 miliar ke AS, menurut data Biro Sensus AS.

Baca Juga: Begini loh Pentingnya Dehumidifier dan AC di Rumah agar Hidup Keluarga Lebih Sehat

Kanada juga merupakan pemasok utama baja dan aluminium ke Amerika Serikat dan menghadapi tarif untuk kedua logam tersebut serta ekspor kendaraan.

Bulan lalu, Pemerintahan Carney membatalkan rencana pajak layanan digital yang menargetkan perusahaan-perusahaan teknologi AS setelah Trump tiba-tiba membatalkan perundingan dagang dengan mengatakan bahwa pajak tersebut merupakan "serangan terang-terangan".

Carney mengikuti jejak Prancis dan Inggris ketika ia mengatakan, pada hari Rabu bahwa negaranya berencana mengakui Negara Palestina pada pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di bulan September mendatang.

Dalam mengumumkan keputusan tersebut, Carney berbicara tentang realitas di lapangan, termasuk kelaparan di Gaza.

Baca Juga: Melayat ke Rumah Duka RSPAD, Prabowo Banggakan Kwik Kian Gie Pertahankan Pasal 33 UUD 1945

"Kanada mengutuk fakta bahwa pemerintah Israel telah membiarkan bencana terjadi di Gaza," katanya, melansir Al Arabiya, Kamis 30 Juli 2025.

Israel dan Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, sama-sama menolak komentar Carney.

Kantor Carney tidak segera menanggapi permintaan komentar atas unggahan Trump. ***

Tags

Terkini