Sementara itu, Amerika Serikat mengambil posisi berbeda dari sekutunya di Tel Aviv. Gedung Putih mengonfirmasi bahwa mereka tidak mendukung serangan militer Israel terbaru dan lebih memilih solusi diplomatik.
Washington juga mengklaim berperan dalam proses tercapainya gencatan senjata sebelumnya antara pasukan Suriah dan kelompok bersenjata Druze.
“Gencatan senjata masih bertahan sejauh ini, dan kami mendukung upaya deeskalasi dari semua pihak,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam pernyataan resmi.
Baca Juga: Tiga Warga Meninggal saat Pesta Pernikahan Putranya, Dedi Mulyadi Terpukul dan Minta Maaf
Ketegangan terbaru di Suriah selatan ini memicu kekhawatiran komunitas internasional, mengingat kawasan tersebut sebelumnya relatif stabil dibanding wilayah konflik lain seperti Idlib atau Aleppo.
Sweida juga dikenal sebagai basis kuat komunitas Druze, kelompok etno-religius yang jumlahnya sedikit namun memiliki posisi strategis dalam keseimbangan kekuatan di Suriah dan negara-negara tetangga. ***