dunia

Parlemen Beri Lampu Hijau, Iran Dilaporkan Bergerak Menutup Selat Hormuz Pasca-Serangan AS

Senin, 23 Juni 2025 | 00:55 WIB
Parlemen Iran memberi restu penutupan Selat Hormuz akibat serangan udara AS. (Dunya News)

KONTEKS.CO.ID - Parlemen Iran mendukung langkah Presiden Masoud Pezeshkian untuk menutup Selat Hormuz, rute pengiriman penting global sebagai tanggapan atas serangan udara AS terhadap 3 situs nuklirnya.

Siaran milik negara Iran Press TV, Minggu 22 Juni 2025 malam melaporkan, legislatif telah mencapai konsensus untuk menutup selat tersebut. 

"Keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei," katanya.

Baca Juga: Kapolri Minta 34 Kapolda Jaga Kekompakan dan Terus Solid, Ada Apa?

Selat tersebut, yang memisahkan Iran dan Oman, merupakan pintu gerbang penting untuk pengiriman minyak bumi dari negara-negara Teluk Persia ke dunia luar.

Selat tersebut menghubungkan Teluk Persia dengan lautan terbuka dan merupakan salah satu titik kemacetan minyak paling penting di dunia. 

Sekitar 30% pengiriman minyak global melalui laut melewati jalur sempit tersebut, kerentanan yang telah menjadi perhatian yang berkembang di tengah meningkatnya ketegangan regional. 

Baca Juga: Diributkan Israel-AS vs Iran, Indonesia Justru Lagi Asyik-asyiknya Mengembangkan Reaktor Nuklir

Dukungan parlemen tersebut muncul tepat setelah AS melancarkan serangan terhadap 3 fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan. 

Serangan Amerika tersebut, yang dijuluki Operasi Midnight Hammer, melibatkan serangkaian serangan terhadap fasilitas nuklir utama Iran. 

"Serangan diluncurkan untuk menetralkan kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir," kata Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, dalam konferensi pers pada pascaserangan udara. 

Baca Juga: Jumlah Orang dengan HIV di Tahun 2025 Tembus 564 Ribu, Terkosentrasi di 11 Provinsi Termasuk Jakarta!

Presiden AS Donald Trump, dalam pesannya kepada rakyat AS, menyatakan serangan tersebut sebagai keberhasilan militer yang spektakuler. "Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah "dihancurkan sepenuhnya," katanya. ***

Tags

Terkini