• Senin, 22 Desember 2025

Mundurnya Justin Trudeau Disinyalir Dipicu Mundurnya Menkeu Freeland?

Photo Author
- Selasa, 7 Januari 2025 | 23:50 WIB
Justin Trudeau mundur dari jabatannya (Instagram.com/@justinpjtrudeau)
Justin Trudeau mundur dari jabatannya (Instagram.com/@justinpjtrudeau)


KONTEKS.CO.ID
- Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, memutuskan turun dari jabatan di tengah krisis pemerintahan. Kepemimpinannya semakin goyah setelah beberapa waktu lalu ditinggal salah satu "pemain kunci", yakni Menteri Keuangan Chrystia Freeland.

Pada Senin 6 Januari 2025, Trudeau menyampaikan bahwa ia akan turun dari jabatannya begitu Partai Liberal menemukan pengganti dirinya. Selama masa itu, ia bakal tetap menjabat sebagai PM Kanada.

Trudeau mengungkapkan, Kanada "layak mendapatkan pilihan nyata" pada pemilu berikutnya, sekaligus mengakui dirinya bukan lagi pilihan yang tepat untuk memimpin partai menuju kemenangan.

Baca Juga: Justin Trudeau Mundur dari Jabatan PM Kanada, Partai Liberal Boncos Hadapi Pemilu

"Negara ini layak mendapatkan pilihan yang nyata dalam pemilihan umum berikutnya. Menjadi jelas bagi saya bahwa jika saya harus berjuang dalam pertempuran internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilihan tersebut," kata Trudeau.

Ucapan Trudeau ini mengindikasikan bahwa krisis di pemerintahannya adalah alasan dia mengundurkan diri. Secara implisit ia mengakui bahwa ada pertempuran internal yang tak bisa dihadapinya.

Kepemimpinan Trudeau yang telah menjabat sembilan tahun ini goyah setelah Wakil PM sekaligus Menteri Keuangan Chrystia Freeland mengundurkan diri secara mengejutkan.

Baca Juga: Sekeluarga yang Tewas di Tangsel Terungkap, Suami Habisi Anak Istri Lalu Gantung Diri karena Pinjol

Freeland merupakan salah satu menteri Trudeau yang paling kuat dan setia. Freeland mundur 13 Desember 2024 lalu karena tidak setuju dengan kebijakan perekonomian Trudeau.

Menjelang pemilu, Trudeau dinilai memberikan "hadiah" demi memenangkan kembali suara sebagian pemilih. Salah satunya adalah libur pajak penjualan selama dua bulan di Kanada, serta pemberian potongan harga sebesar 250 dolar Kanada untuk sebagian besar pekerja.

Freeland beranggapan Kanada tak mampu menerapkan kebijakan ini. Salah satunya karena Ottawa sedang menghadapi prospek serius mengenai tarif besar yang berpotensi dikenakan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca Juga: Justin Trudeau Sering Di-Bully Donald Trump: Dipanggil Gubernur Kanada hingga Negara Bagian ke-51 AS

Trump berjanji untuk mengenakan tarif 25 persen pada semua produk Kanada yang masuk ke AS begitu dia menjabat.

Selain karena Freeland, sejumlah anggota parlemen Kanada belakangan juga menyerukan agar Trudeau segera mengundurkan diri. Popularitas Trudeau pun telah anjlok di mata publik.

Jajak pendapat Ipsos pada September 2024 menunjukkan hanya 26 persen responden yang mengatakan Trudeau menjadi pilihan mereka untuk jabatan PM Kanada.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X