Portugal sebelumnya dikenal menerapkan kebijakan migrasi yang relatif terbuka di Eropa, terutama pada masa pemerintahan Partai Sosialis.
Kebijakan tersebut mendorong masuknya pekerja migran asal Asia yang banyak mengisi sektor perikanan, pertanian, dan perhotelan.
Namun, dinamika politik di negara itu berubah seiring menguatnya sentimen antiimigran.
Hal tersebut tercermin dari meningkatnya dukungan terhadap partai sayap kanan Chega, yang pada pemilu tahun ini berhasil menggantikan Partai Sosialis sebagai oposisi utama.***
Artikel Terkait
Kereta Gantung Anjlok Tewaskan 15 Orang di Lisbon, Portugal Umumkan Hari Berkabung Nasional
Portugal Tetap Perkasa Tanpa Ronaldo: Bukti Banyak Pemimpin Baru di Skuad
Tiga Nelayan Indonesia Hilang Usai Kapal Pecah Dihantam Gelombang Ekstrem di Perairan Portugal
Kapten Pelabuhan Caminha Ungkap Kronologi Tiga Nelayan Indonesia Hilang di Perairan Portugal