• Minggu, 21 Desember 2025

Airsoft Gun hingga Parang, Ini Senjata yang Dipakai WNA China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang

Photo Author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 08:20 WIB
Belasan WNA China serang prajurit TNI di area tambang emas Ketapang, Kalbar (Foto: Ilustrasi AI/Instagram/@kotamempawah)
Belasan WNA China serang prajurit TNI di area tambang emas Ketapang, Kalbar (Foto: Ilustrasi AI/Instagram/@kotamempawah)

KONTEKS.CO.ID - Situasi keamanan di kawasan tambang wilayah Ketapang, Kalimantan Barat, mendadak mencekam.

Belasan warga negara asing (WNA) asal China dilaporkan menggunakan berbagai senjata berbahaya saat menyerang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di area tambang tersebut pada Minggu, 14 Desember 2025 sore.

Insiden ini bermula dari kecurigaan terhadap aktivitas penerbangan sebuah drone di kawasan tambang yang masuk wilayah terbatas.

Baca Juga: Bawa Senjata Berbahaya, Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Area Tambang Emas Kalimantan

Sekitar pukul 15.30 WIB, seorang warga sipil yang bertugas sebagai petugas pengamanan perusahaan mendapati drone tersebut terbang tidak semestinya dan berpotensi melanggar prosedur keamanan.

Petugas keamanan kemudian berupaya mendekati dan mengejar pihak yang mengoperasikan drone tersebut.

Di waktu bersamaan, lima prajurit TNI dari satuan Zeni Tempur yang tengah menjalani kegiatan latihan berada tidak jauh dari lokasi.

Prajurit TNI Tanpa Senjata

Para prajurit itu ikut membantu melakukan pengecekan di lapangan tanpa membawa senjata api.

Sekitar ratusan meter dari pintu masuk area tambang, rombongan menemukan empat WNA China yang diduga sebagai operator drone.

Kondisi yang awalnya masih terkendali berubah drastis ketika sebelas WNA lainnya muncul secara tiba-tiba dari sekitar lokasi, sehingga total kelompok tersebut berjumlah 15 orang.

Baca Juga: Kronologi Belasan WNA China Serang Prajurit TNI di Ketapang, Awalnya Kepergok Mata-matai Pakai Drone

Kelompok WNA tersebut kemudian melakukan penyerangan secara agresif. Aksi tersebut membuat situasi di lapangan memanas dan memaksa aparat TNI serta petugas keamanan perusahaan bersikap defensif untuk menghindari bentrokan yang lebih luas.

“Mereka (WNA China) itu membawa empat bilah senjata tajam (jenis parang), airsoft gun, serta alat setrum (listrik), lalu menyerang anggota kami,” ujar seorang saksi mata, Imran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X