KONTEKS.CO.ID - Jumlah tentara Israel yang memerlukan perawatan psikologis meningkat drastis sejak perang di Gaza dimulai dua tahun lalu.
Data terbaru dari Kementerian Pertahanan Israel menunjukkan lonjakan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Wakil kepala Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel, Tamar Shimoni mengungkapkan, jumlah tentara yang ditangani kementerian naik dari sekitar 62.000 pada malam 7 Oktober 2023 menjadi sekitar 85.000 tentara saat ini.
Baca Juga: Pasukan Stabilisasi Gaza Gagasan Trump Terancam Batal karena Negara-Negara Mulai Mundur
“Peningkatan ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya, melansir Anadolu Ajansi, Senin, 8 Desember 2025.
Shimoni menambahkan, sekitar sepertiga tentara Israel mengalami gangguan psikologis yang terkait dengan peristiwa 7 Oktober 2023 silam.
Ia menyoroti kapasitas terapi yang terbatas, dengan satu terapis menangani hingga 750 pasien di beberapa wilayah, membuat pelayanan menjadi sulit dijangkau dengan cepat.
Media Israel juga melaporkan efek serius terhadap kesehatan mental. Surat kabar Yedioth Ahronoth memperingatkan adanya 'krisis psikologis' yang meluas di Israel, dengan meningkatnya kasus kecanduan narkoba.
Hampir dua juta orang, termasuk tentara, disebut membutuhkan dukungan pemulihan kesehatan mental.
Baca Juga: Ini Syarat Pasukan Perdamaian Indonesia untuk Ditempatkan di Gaza
Kasus bunuh diri di kalangan militer juga meningkat. Menurut media Israel, seorang tentara meninggal karena bunuh diri setelah mengalami stres pascatrauma.
Selain itu, seorang perwira cadangan dari Brigade Givati juga meninggal pekan lalu akibat tekanan psikologis.
Data militer Israel yang dirilis Oktober lalu mencatat 279 upaya bunuh diri selama 18 bulan terakhir, termasuk 36 kasus yang berujung pada kematian.
Artikel Terkait
Anak Kecanduan Gadget? Coba Cara Ini!
Bunda Harus Tahu! Begini 3 Tips dan Trik Biar Anak Tidak Kecanduan Gadget
Ponsel Gaming iQOO Z9x: HP Super-Canggih yang Jadi Sorotan Pecinta Gadget
Mau Dibatasi Prabowo Imbas Ledakan SMAN 72, Ini Sederet Bahaya Kecanduan Main Game Online
Polri Ungkap 110 Anak Terdampak Rekrutmen Terorisme Digital Lewat Medsos hingga Game Online