Laporan penilaian tersebut ditinjau Wong Hap-yin dan Ng Yeuk, dua direktur dari konsultan Will Power Architects Company Limited, yang kemudian ditangkap Independent Commission Against Corruption (ICAC) Hong Kong setelah kebakaran tragis itu.
Baca Juga: 7 Poin Mau'idhah Hasanah MUI Merespons Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumatra
Kebakaran dahsyat dengan alarm tingkat 5 di Wang Fuk Court memicu penyelidikan atas dugaan korupsi dalam proses tender, yang berujung pada penangkapan 11 orang, termasuk tiga pejabat senior PC&E.
Menyusul insiden tersebut, Departemen Bangunan untuk sementara menghentikan pekerjaan pada 28 proyek yang dikelola PC&E, dengan alasan kurangnya kepercayaan pada kemampuan perusahaan dalam memastikan keselamatan di lokasi.
Selain itu, departemen mewajibkan kontraktor menjalani audit keselamatan independen untuk menilai sistem manajemen keselamatannya. Pekerjaan hanya dapat dilanjutkan setelah perusahaan menyerahkan rencana perbaikan.***
Artikel Terkait
WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong Bertambah Jadi 7, LSM Terus Mencari yang Hilang
Ketua Persatuan Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong Bicara Kebakaran Apartemen, Suarakan Nasib WNI
Pemerintah Hong Kong Beri Uang Duka Rp427 Juta untuk Korban Kebakaran Apartemen, Pekerja Migran Dapat?
Kebakaran Hong Kong: 9 WNI Tewas dalam Tragedi Wang Fuk Court, Kemlu RI Koordinasi Pemulangan Jenazah