KONTEKS.CO.ID - Gabungan LSM yang bergerak dalam isu buruh migran di Hong Kong, terus berkoordinasi untuk melacak pekerja rumah tangga yang masih hilang dalam kebakaran di apartemen Tai Po.
Apa yang mereka lakukan sebagai bentuk dukungan karena makin banyaknya pekerja migran yang dipastikan tewas dalam tragedi tersebut.
Sedikitnya 7 pekerja rumah tangga asal Indonesia atau WNI dilaporkan meninggal dalam kebakaran itu.
Baca Juga: Pengacara Ini Tuding Mafia Tanah Berlidung di Balik Dapur MBG, Bekingnya Pati Polri dan Politisi
Berdasarkan pernyataan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Hong Kong pada Sabtu 29 November, ada 140 pekerja rumah tangga Indonesia tinggal di Wang Fuk Court, dengan 79 orang di antaranya masih belum diketahui keberadaannya.
Pada Sabtu, Konsulat Filipina di Hong Kong juga menyampaikan melalui media sosial bahwa 78 warganya berada dalam kondisi aman dan telah terverifikasi keberadaannya.
Satu warga negara Filipina dilaporkan terluka dan satu lainnya masih hilang.
Kemudian 13 orang masuk kategori perlu verifikasi, yaitu tidak dilaporkan hilang tetapi diduga tinggal di kawasan tersebut dan keberadaannya belum diketahui.
Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hong Kong Chris Sun mengatakan kepada wartawan pada Jumat kemarin malam bahwa tiga pekerja Indonesia dan satu pekerja Filipina termasuk di antara 128 korban jiwa.
“Berikutnya 12 pekerja migran masih dinyatakan hilang, sementara pihak berwenang sedang melacak 32 pekerja rumah tangga asal Filipina,” katanya.***
Artikel Terkait
Kebakaran Gedung Hunian di Hong Kong: Perempuan WNI Ini Pontang-panting Cari Tahu Nasib Kakaknya
Idol K-Pop Patungan Miliaran, Panen Donasi untuk Korban Kebakaran Terparah Hong Kong dalam 80 Tahun
Kemlu RI Sebut 6 WNI Jadi Korban Kebakaran Gedung Hunian di Hong Kong
WNI Tewas dalam Kebakaran Apartemen di Hong Kong Bertambah Jadi 6 Orang, Komunikasi Intensif dengan Keluarga Terus Dilakukan