KONTEKS.CO.ID - Ketegangan diplomatik antara Jepang dan China mulai berdampak langsung pada sektor perjalanan.
Ratusan ribu wisatawan negeri tirai bambu dilaporkan membatalkan penerbangan ke Jepang hanya dalam hitungan hari, setelah Beijing mengecam pernyataan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, terkait kemungkinan keterlibatan militer Jepang jika China nekat menyerang Taiwan.
Penurunan tajam arus wisata itu terjadi di tengah kabar bahwa pemrosesan visa dan sejumlah agenda pertukaran budaya antara kedua negara mulai dihentikan. Jepang pun mengirim diplomat senior, Masaaki Kanai, ke Beijing untuk meredam ketegangan yang kian melebar.
Baca Juga: Gara-Gara Pernyataan soal Taiwan, China Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Jepang
Menurut analis perjalanan udara Hanming Li, sekitar 500 ribu tiket menuju Jepang dibatalkan antara 15-17 November 2025, salah satu gelombang pembatalan terbesar sejak awal pandemi Covid-19.
Sedikitnya tujuh maskapai China, termasuk maskapai negara, mulai memberikan opsi pembatalan gratis. Beberapa rute, seperti Chengdu–Sapporo milik Sichuan Airlines bahkan dihentikan hingga Maret.
Langkah pengetatan ini tidak hanya memukul sektor pariwisata. Sejumlah kegiatan budaya, survei bersama Jepang-Tiongkok, hingga pemutaran film Jepang di Tiongkok turut dibatalkan. Media pemerintah China menuding kemerosotan penjualan tiket film Demon Slayer: Infinity Castle sebagai bagian dari 'ketidakpuasan kuat penonton China terhadap Takaichi'.
Di dalam negeri, komentar Takaichi memicu kegelisahan pelaku usaha Jepang. Ketua Keidanren, Yoshinobu Tsutsui, menegaskan bahwa bisnis membutuhkan kestabilan.
“Stabilitas politik merupakan prasyarat bagi pertukaran ekonomi,” ujarnya, melansir The Guardian, Kamis, 20 November 2025.
Meski diminta meralat ucapannya, Takaichi tetap pada posisi awal. Pemerintah Jepang bersikeras bahwa kebijakan terhadap Taiwan tidak berubah, namun Takaichi menilai potensi serangan ke Taiwan juga mengancam Jepang secara langsung.
Situasi ini mendorong pemerintah Jepang memperingatkan warganya di China agar meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga: China Kecam Filipina atas Latihan Gabungan dengan AS dan Jepang di Laut China Selatan
Kepala Sekretaris Kabinet, Minoru Kihara, menyebut imbauan itu dikeluarkan setelah melihat lonjakan sentimen anti-Jepang.
Artikel Terkait
RI Masih Bicara Pengembangan, China Sudah Jualan Robot Humanoid Secara Lengkap di Toko
Bocor! Teknologi AI Tercanggih AS Dipakai China Lewat Jalur Indonesia, Nama Indosat Terseret
Gara-Gara Pernyataan soal Taiwan, China Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Jepang
China Kecam Filipina atas Latihan Gabungan dengan AS dan Jepang di Laut China Selatan
Penjualan Kendaraan Baru Merek Jepang Tertekan, Mobil Listrik China Melesat