KONTEKS.CO.ID - Setidaknya 27 narapidana ditemukan mati lemas pada hari Minggu, 9 November 2025, di penjara Machala, Ekuador, di Provinsi El Oro, Ekuador.
Mereka tewas beberapa jam setelah kerusuhan bersenjata menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya.
Pihak berwenang mengatakan mereka masih berupaya untuk mengklarifikasi fakta sepenuhnya dan petugas medis forensik berada di lokasi untuk memverifikasi informasi.
Baca Juga: Fadli Zon Beberkan Jasa Soeharto Hingga Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional
Hari yang mematikan di penjara Machala menandai gelombang kerusuhan terbaru di penjara di negara Amerika Selatan tersebut.
Penjara-penjara Ekuador telah menjadi pusat operasional bagi geng-geng penyelundup narkoba yang bersaing. Lebih dari 500 narapidana tewas dalam pertikaian antarkelompok yang bersaing untuk mengendalikan perdagangan narkoba yang menguntungkan.
Insiden pada Minggu pagi itu terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat pada sebuah kota di barat daya Ekuador.
Warga setempat dapat mendengar suara tembakan, ledakan, dan teriakan minta tolong dari dalam dinding penjara.
Baca Juga: Soeharto Pahlawan Nasional, PDIP: Pemerintah Seperti Tuli
Otoritas penjara SNAI Ekuador mengeluarkan pernyataan yang menyatakan, empat orang tewas dalam kekerasan pada pagi itu. Sementara 33 narapidana dan 1 petugas polisi terluka.
“Tim polisi elite segera memasuki penjara dan mengambil alih kendali setelah kerusuhan pecah,” kata badan tersebut, melansir France 24, Senin 10 November 2025.
Namun, badan tersebut tidak merinci identitas korban tewas atau mengonfirmasi apakah kekerasan itu merupakan kasus lain dari pertikaian antargeng.
Baca Juga: Profil Marsinah yang Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025
Kekerasan itu diyakini terkait dengan rencana pemindahan beberapa narapidana ke penjara baru dengan keamanan maksimum. Penjara ini dibangun oleh Pemerintahan Presiden Daniel Noboa di provinsi lain, yang akan diresmikan bulan ini.
Artikel Terkait
Ancaman 15 Tahun Penjara Menanti 5 Tersangka Pembunuhan Brutal di Masjid Agung Sibolga
Oknum Pilot Pelaku Penganiayaan di Emerald Garden Dituntut 6 Bulan Penjara
Enam Nelayan WNI Dijatuhi Hukuman Penjara dan Denda Pengadilan Australia, Kapal pun Dihancurkan
Ogah Terlalu Lelah Bekerja, Perawat Ini Suntik Mati 10 Pasien Berujung Hukuman Penjara Seumur Hidup
Mantan Presiden Prancis Sarkozy Bisa Bebas dari Penjara Setelah 20 Hari