KONTEKS.CO.ID - Sekjen PBB Antonio Guterres, menegaskan pembentukan kekuatan stabilisasi potensial di Jalur Gaza harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan resmi dari Dewan Keamanan PBB.
Pernyataan ini disampaikan Guterres saat berbicara di Doha pada Selasa lalu.
Guterres menekankan setiap masa transisi di Gaza harus dilakukan dengan prinsip-prinsip yang jelas.
Baca Juga: Senyum Nova Arianto saat Timnas Indonesia U-17 Dipermak Brasil Empat Gol Tanpa Balas!
Prinsip tersebut mencakup pemeliharaan kesatuan wilayah dengan Tepi Barat.
Selain itu juga komitmen kuat terhadap solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
“Penting untuk tidak ada tindakan unilateral yang diambil,” ucap Guterres.
Baca Juga: Ronaldo: Cetak Gol di Liga Arab Lebih Sulit dari La Liga
“Kami harus memastikan ada dukungan internasional yang kuat dan itu harus datang dari Dewan Keamanan PBB,” ujar Guterres.
Sekretaris Jenderal PBB dari Portugal itu juga menolak gagasan mengenai pendudukan kembali Gaza oleh Israel.
Ia menyatakan solusi jangka panjang untuk wilayah tersebut harus mengarah pada pembentukan negara Palestina yang independen, berdaulat, dan berkesinambungan.
Baca Juga: OTT Pintu Masuk KPK Cek Kasus Lain Gubernur Riau
Ia menyerukan kepada semua pihak untuk fokus pada upaya diplomatik yang bertujuan mengamankan gencatan senjata segera.
Langkah ini dianggap krusial untuk membuka jalan bagi bantuan kemanusiaan yang lebih masif dan dimulainya proses politik yang bertujuan mencapai perdamaian abadi.***
Artikel Terkait
Pasukan Khusus Siap Dikirim ke Gaza: Zeni TNI AD dan Tenaga Medis Jadi Andalan
Yordania dan Jerman Desak Mandat PBB untuk Pasukan Stabilisasi Gaza
Baru Indonesia dan Turki yang Siap Kirim Pasukan Stabilisasi ke Gaza
Indonesia Tunggu Mandat PBB untuk Pasukan Keamanan Internasional di Gaza