Hal ini juga mengurangi beban puncak kapal, sehingga meningkatkan stabilitas lambung kapal.
Saab telah memproduksi panel superstruktur di Singapura. Perusahaan kini berharap dapat mereplikasi pengaturan internasional semacam ini di belahan dunia lain.
Saab dan ST Engineering saat ini sedang bersama-sama mempromosikan kapal misi pesisir Singapura berbobot 1.200 ton ke Estonia.
Untuk negara dengan penduduk hanya enam juta jiwa, Singapura memiliki angkatan laut yang kuat.
Setelah program pembangunan saat ini terlaksana, RSN akan memiliki enam kapal selam Tipe 218SG, enam MRCV, enam fregat, delapan kapal misi pesisir, empat kapal pendarat, dan sejumlah kapal yang lebih kecil.
“Dulu, peran angkatan laut mungkin hanya untuk mempertahankan pantai-pantai terdekat kita,” kata Chan.
“Saat ini, jalur komunikasi strategis kita jauh lebih luas. Itulah sebabnya kita membutuhkan kemampuan baru … untuk mempertahankan dan mengamankan jalur komunikasi laut kita, untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang berniat jahat dapat mengganggu kehidupan kita sehari-hari.”
Ia juga merujuk pada lokasi geostrategis negara tersebut di Selat Singapura. Lebih dari 100.000 kapal berlayar setiap tahun melalui titik sempit maritim di Asia Tenggara ini. ***
Artikel Terkait
PT PAL Pamer Perangkat Lunak Sistem Manajemen Tempur Kapal Perang dan Penangkal Drone
Kapal Perang Multifungsi Terbesar TNI AD Ternyata Didesain oleh Dosen dan Mahasiswa ITS
Nyasar, China Tembak Kapal Perang Jepang: Asia Timur Memanas!
Enam Minggu Perjalanan dari Italia, KRI Brawijaya Tiba di Indonesia, Ini Kapal Perang Canggih Terbaru TNI AL
Italia dan Spanyol Kirim Kapal Perang Kawal Armada Bantuan Gaza Palestina