• Minggu, 21 Desember 2025

KTT ASEAN–Korea: Prabowo Tekankan Kolaborasi, Bukan Kompetisi dalam Ekonomi Digital

Photo Author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:19 WIB
Presiden Prabowo Subianto dan rombongan menghadiri KTT ke-26 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia (Foto: BPMI Setpres RI)
Presiden Prabowo Subianto dan rombongan menghadiri KTT ke-26 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia (Foto: BPMI Setpres RI)

KONTEKS.CO.IDPresiden Prabowo Subianto menyerukan pentingnya penguatan kemitraan antara ASEAN dan Republik Korea (ROK) dalam menghadapi ketidakpastian global yang kian kompleks.

Seruan itu ia sampaikan saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN–Republik Korea di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada Senin, 27 Oktober 2025.

“Kami berharap dapat memajukan Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN–ROK, menghadapi tantangan yang mendesak dan semakin kompleks,” ujar Prabowo dalam pidatonya, mengutip laman Sekretariat Negara (Setneg).

Baca Juga: MC Malaysia Salah Sebut Nama Presiden Prabowo di KTT ASEAN yang Berujung Minta Maaf

Ia menekankan bahwa kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan Korea Selatan menjadi kunci menjaga ekonomi kawasan tetap terbuka, terhubung, dan inklusif, terutama di tengah situasi global yang sarat kompetisi geopolitik dan disrupsi teknologi.

“Dalam lanskap yang dinamis ini, sangat penting bagi ASEAN dan ROK untuk bekerja sama menjaga ekonomi kita tetap terbuka, terhubung, dan inklusif. Hal ini memungkinkan kita menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan peluang nyata bagi kesejahteraan bersama,” lanjut Presiden.

Ekonomi Digital Jadi Penggerak Baru

Prabowo menyoroti bahwa penguatan mekanisme kerja sama ekonomi menjadi fondasi utama bagi kemitraan ASEAN–Korea.

Menurutnya, implementasi penuh kemitraan ekonomi komprehensif regional serta peningkatan kawasan perdagangan bebas antara ASEAN dan Korea Selatan akan memperkuat rantai pasokan dan ketahanan ekonomi kawasan.

“Rantai pasokan regional harus diperkuat. ASEAN berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pasar digital paling dinamis di dunia. Nilai barang dagangan bruto digital kawasan ini diproyeksikan mencapai USD1 triliun pada tahun 2030,” katanya.

Baca Juga: Indonesia Ajak India Bertukar Pengalaman Program MBG di KTT ASEAN

Prabowo memandang bahwa sinergi antara potensi digital ASEAN dan keunggulan teknologi Korea Selatan dapat menjadi mesin pertumbuhan baru di Asia. Kolaborasi ini, ujarnya, bisa mempercepat pembangunan infrastruktur digital, peningkatan kapasitas SDM, serta tata kelola kecerdasan buatan (AI) yang inklusif dan beretika.

“Kami bercita-cita agar ASEAN berkembang pesat sebagai mesin vital pertumbuhan global,” tegasnya.

Perdamaian Syarat Utama Pembangunan

Di luar isu ekonomi, Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan sebagai fondasi utama pembangunan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X