Helikopter dan Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatan

KONTEKS.CO.ID - Masing-masing satu helikopter dan jet tempur milik Angkatan Laut Amerika Serikat jatuh dalam dua insiden terpisah di Laut China Selatan, Minggu 26 Oktober 2025.

Dua kecelakaan terjadi hanya berselang sekitar 30 menit.

Dari informasi yang disampaikan Armada Pasifik Angkatan Laut AS, seluruh awak berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Nadiem Akhirnya Akui Bikin Grup WhatsApp 'Mas Menteri Core Team' Sebelum Jadi Mendikbudristek

Angkatan Laut AS telah memulai penyelidikan atas penyebab kedua kecelakaan yang terjadi di wilayah perairan strategis yang kerap disebut sebagai titik rawan konflik global tersebut.

Presiden AS Donald Trump menyebut dua kecelakaan beruntun itu sebagai kejadian yang “sangat tidak biasa” dan membuka kemungkinan adanya masalah pada bahan bakar.

“Mereka menduga ini karena bahan bakar yang buruk. Kita akan cari tahu. Tidak ada yang disembunyikan,” kata Trump kepada wartawan di pesawat Air Force One saat menuju Jepang dari Malaysia, Senin 27 Oktober 2025.

Baca Juga: Kuasa Hukum Nadiem Dalilkan Pengadaan Laptop Chromebook Tak Rugikan Negara

Dalam pernyataan di media sosial, Angkatan Laut AS menjelaskan helikopter MH-60R Seahawk jatuh sekitar pukul 14.45 waktu setempat, saat melakukan operasi rutin dari kapal induk USS Nimitz.

Tim pencari dan penyelamat berhasil mengevakuasi tiga awaknya dengan selamat.

Sekitar 30 menit kemudian, jet tempur F/A-18F Super Hornet juga mengalami kecelakaan saat menjalankan operasi rutin dari kapal induk yang sama.

Baca Juga: Cak Imin: Kamboja Bukan Tempat Aman untuk Pekerja Indonesia

Kedua awak berhasil keluar menggunakan kursi pelontar dan diselamatkan tanpa cedera serius.

Jet tempur F/A-18 itu menjadi pesawat keempat milik Angkatan Laut AS yang hilang tahun ini.