• Senin, 22 Desember 2025

Korupsi, Xi Jinping Pecat dan Usir 2 Jenderal Paling Top di China

Photo Author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 17:25 WIB
Presiden China, Xi Jinping, melancarkan operasi antikorupsi yang membuat dua jenderal dipecat. (Foto: ist)
Presiden China, Xi Jinping, melancarkan operasi antikorupsi yang membuat dua jenderal dipecat. (Foto: ist)

KONTEKS.CO.ID – Presiden China Xi Jinping melakukan aksi bersih-bersih di Partai Komunis yang dipimpinnya. Korban terakhir Operasi Anti-Korupsi adalah 2 (dua) jenderal paling berkuasa di China.

Dua pemimpin militer China telah dipecat dari Partai Komunis yang berkuasa atas tuduhan korupsi, demikian pernyataan Kementerian Pertahanan China, pada Jumat 18 Oktober 2025.

Mereka adalah perwira paling senior yang akan dibersihkan dari partai dan iliter dalam upaya antikorupsi yang dimulai pada 2023 lalu.

Baca Juga: Buron 10 Tahun, Sulaiman Daud Akhirnya Tertangkap! Fakta Mengejutkan Kasus 355 Kg Ganja Terungkap

Keduanya adalah He Weidong, jenderal nomor dua di daratan Tiongkok. Kemudian Laksamana Angkatan Laut Miao Hua, mantan perwira politik tertinggi militer China.

Pecatannya adalah yang pertama bagi seorang jenderal yang sedang menjabat di Komisi Militer Pusat sejak Revolusi Kebudayaan 1966-1976. Ia tidak terlihat di depan umum sejak Maret, tetapi penyelidikan atas aktivitasnya sebelumnya tidak diungkapkan oleh otoritas Beijing.

Analis: Presiden Xi Bersihkan Rumah

He, Miao, dan tujuh pejabat militer senior lainnya disebutkan dalam sebuah pengumuman pemerintah. “Mereka melanggar disiplin partai secara serius dan diduga melakukan kejahatan terkait tugas serius yang melibatkan jumlah uang yang sangat besar," ungkap Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Zhang Xiaogang, mengutip CNN.

Baca Juga: Pengacara Heran Ammar Zoni Dipindah ke Nusakambangan: Tingkat Polsek Tapi Diperlakukan Seperti Teroris

“Pelanggaran mereka bersifat serius, dengan konsekuensi yang sangat merugikan," tambah pernyataan itu.

Ia juga menyebut Tindakan itu sebagai pencapaian signifikan dalam kampanye antikorupsi Partai Komunis dan militer.

Pengusiran He, 68, memiliki implikasi di luar militer, karena ia juga duduk di Politbiro yang beranggotakan 24 orang, eselon kekuasaan tertinggi kedua Partai Komunis yang berkuasa.

Sebagai salah satu dari dua wakil ketua komisi, sang jenderal adalah komandan ketiga paling berkuasa di Tentara Pembebasan Rakyat dan telah dianggap sebagai rekan dekat Presiden Xi Jinping, panglima tertinggi militer.

Baca Juga: Masuk Nominasi Nobel Perdamaian, BPJS: Lebih Berdampak Dibanding Pemenang Sebelumnya

Pengumuman ini muncul hanya beberapa hari sebelum Komite Sentral Partai Komunis, sebuah badan elite yang beranggotakan lebih dari 200 pejabat senior, dijadwalkan mengadakan Sidang Pleno Keempat di Beijing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X