KONTEKS.CO.ID – BPJS Kesehatan masuk dalam nominasi penerima Nobel Perdamaian 2025. Masuknya BPJS bisa dibilang layak diperhitungkan.
Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti di Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kota Yogyakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025, menilai, jika dibanding pemenang Nobel Perdamaian sebelumnya, kiprah BPJS Kesehatan lebih dari itu.
Dalam waktu relatif singkat, sistem jaminan BPJS Kesehatan telah mencakup hampir seluruh penduduk Indonesia dan menjadi rujukan berbagai negara untuk belajar.
Prof Ali menilai, dampak Grameen Bank di Bangladesh, pemenang Nobel Perdamaian sebelumnya, masih kalah dibandingkan BPJS Kesehatan.
Grameen Bank, meraih Nobel karena upayanya membantu kelompok miskin memperoleh akses pinjaman dengan saling menjamin antaranggota.
Sedangkan sistem yang dijalankan BPJS Kesehatan, kata dia, tidak hanya fokus pada akses finansial, melainkan menjamin kesehatan seluruh warga negara.
Selain itu, lanjut Prof Ali, sistem BPJS juga turut mendorong penciptaan lapangan kerja dan berandil menekan angka kemiskinan akibat beban biaya pengobatan.
"Yang jelas, kalau dibanding Nobel prize yang diterima di Bangladesh, ini [BPJS Kesehatan] jauh-jauh lebih bagus, dan jauh lebih berdampak," katanya.***
Artikel Terkait
Profil Muhammad Yunus, PM Bangladesh: Bankir yang Pernah Kalahkan SBY Meraih Nobel Perdamaian 2006
Peneliti Jepang Terima Nobel Gegara Mengecat Kulit Sapi seperti Zebra, Efektif Lindungi dari Gangguan Lalat
Teliti Terowongan Kuantum, 3 Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika 2025
Maria Corina Machado Raih Nobel Perdamaian 2025, Simbol Keberanian Rakyat Venezuela Lawan Rezim Maduro
BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian, Ini Pengusul dan Alasannya