KONTEKS.CO.ID - Presiden AS Donald Trump dan sejumlah pemimpin regional di Timur Tengah menandatangani deklarasi damai Gaza pada Senin 13 Oktober 2025.
Deklarasi ini bertujuan untuk memperkuat gencatan senjata di Gaza, beberapa jam setelah Israel dan Hamas bertukar sandera dan tahanan.
Sebelumnya Trump melakukan kunjungan singkat ke Israel, di mana ia memuji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pidatonya di parlemen. Ini ia lakukan sebelum terbang ke Mesir untuk menghadiri KTT Gaza di mana Trump dan para pemimpin Mesir, Qatar, dan Turki menandatangani deklarasi tersebut sebagai penjamin kesepakatan Gaza.
Baca Juga: Larang Keras Perdagangan Daging Kucing dan Anjing di Jakarta, Gubernur Pramono Siapkan Pergub
"Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia, ini adalah hari yang luar biasa bagi Timur Tengah," kata Trump saat lebih dari dua lusin pemimpin dunia duduk untuk berbincang di resor Sharm el-Sheikh, mengutip Al Arabiya, Selasa 14 Oktober 2025.
"Dokumen ini akan menguraikan aturan dan regulasi serta banyak hal lainnya," kata Trump sebelum menandatangani, mengulangi dua kali bahwa dokumen ini akan bertahan.
Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu dari puluhan pemimpin dunia yang ikut menyaksikan momen bersejarah tersebut.
Sebagai bagian dari rencana Trump untuk mengakhiri perang Gaza, Hamas pada hari Senin membebaskan 20 sandera terakhir yang masih hidup yang ditawannya setelah dua tahun di Gaza.
Baca Juga: Tekad Fardhan di Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 2025, Tak Sekadar Menang
Sebagai balasannya, Israel membebaskan 1.968 tahanan, sebagian besar warga Palestina, yang ditahan di penjara-penjaranya, menurut dinas penjara Zionis.
“Dari 7 Oktober hingga minggu ini, Israel telah menjadi bangsa yang berperang, menanggung beban yang hanya dapat ditanggung oleh orang-orang yang bangga dan setia,” kata Trump kepada para anggota parlemen dalam pidatonya di parlemen Israel, di mana ia menerima tepuk tangan meriah saat tiba.
“Bagi begitu banyak keluarga di seluruh negeri ini, sudah bertahun-tahun sejak Anda merasakan satu hari pun kedamaian sejati,” lanjutnya. “Tidak hanya bagi warga Israel, tetapi juga bagi warga Palestina dan bagi banyak orang lainnya, mimpi buruk yang panjang dan menyakitkan ini akhirnya berakhir.”
Baca Juga: Tim Kuasa Hukum Aktivis Khariq Anhar Sebut Polda Metro Jaya Tak Jentelmen
Di Tel Aviv, kerumunan besar yang berkumpul untuk mendukung keluarga-keluarga sandera meluap dengan kegembiraan, air mata, dan nyanyian ketika berita pembebasan pertama tersiar, meskipun rasa sakit atas kehilangan mereka yang tidak selamat sangat terasa.
Di Kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, kerumunan besar berkumpul untuk menyambut kepulangan bus-bus pertama yang membawa para tahanan, dengan beberapa orang meneriakkan "Allahu Akbar", atau Tuhan Maha Besar, sebagai perayaan.
Artikel Terkait
Daftar 25 Pemimpin Negara yang Ikut KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Prabowo Eksis
Israel, Hamas, dan Iran Kompak Absen di KTT Perdamaian Gaza, Ini Alasannya
Prabowo Mendarat di Mesir, Hadiri Penandatanganan Perjanjian Penghentian Perang di Gaza
Prabowo Tiba di Mesir Hadiri KTT Perdamaian Gaza: Tegaskan Peran Indonesia di Timur Tengah
Prabowo Ramai Diberitakan akan ke Israel, Setelah KTT Perdamaian Gaza di Mesir