Namun ada beberapa kelompok di Pakistan yang mencoba memperburuk situasi. Afghanistan berhak menjaga keamanan wilayah dan perbatasannya, sehingga Kabul telah membalas pelanggaran tersebut.
Sedangkan Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengatakan, pihaknya mengutuk keras"serangan Taliban. "Penembakan yang dilakukan pasukan Afghanistan terhadap penduduk sipil merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional,” tudingnya.
"Afghanistan sedang bermain api dan darah," katanya dalam sebuah unggahan di akun X pribadinya, mengutip Minggu 12 Oktober 2025.
Dua perlintasan utama antara Pakistan dan Afghanistan - Torkham di utara dan Chaman di selatan - telah ditutup, menyebabkan ratusan truk pengangkut barang terlantar di kedua sisi.
Baca Juga: Bentrokan Kapal di Laut China Selatan Picu Ketegangan Baru antara Filipina dan China
Seorang juru bicara militer Pakistan mengatakan mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan harta benda warga Pakistan.
Militer Pakistan belum memberikan komentar resmi, tetapi sebuah sumber keamanan yang berbicara kepada BBC mengklaim penembakan terjadi di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan. Termasuk Angoor Adda, Bajaur, Kurram, Dir, Chitral, dan Baramcha.
Seorang pejabat polisi yang ditempatkan di dekat Titik Nol di distrik Kurram mengatakan tembakan senjata berat dimulai dari sisi Afghanistan sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Mereka telah menerima laporan tembakan hebat dari beberapa lokasi di sepanjang perbatasan.
Baca Juga: Kopi Masih Jadi Andalan Ekspor Pertanian Indonesia, Nilainya Tidak Main-Main
Pekan lalu, Pemerintahan Taliban Afghanistan menuduh Pakistan melanggar wilayah kedaulatan Kabul, ketika dua ledakan keras terdengar di kota itu pada Kamis malam.
Pakistan mengebom sebuah pasar sipil di provinsi perbatasan Paktika, di tenggara Afghanistan, kata Kementerian Pertahanan Taliban pada hari Jumat. ***
Artikel Terkait
Taliban Akan Hadir pada Pertemuan yang Dipimpin PBB tentang Afghanistan di Qatar
Benny Moerdani, Raja Intel 'Anti Islam' yang Pernah Bantu Taliban, Saat Meninggal Sempat Dikafani dan Dibacakan Yasin
Taliban Putus Koneksi Internet di Afghanistan Demi 'Kebijakan Moralitas'
Imbas Taliban Matikan Internet di Afghanistan, Layanan Perbankan dan Penerbangan Lumpuh
Putin Akui Pertahanan Udara Rusia Tembak Jatuh Pesawat Penumpang Azerbaijan di Akhir 2024: Siapkan Kompensasi dan Hukum Pelaku