KONTEKS.CO.ID - Kelompok pejuang Hamas mengaku telah kehilangan kontak dengan dua sandera Israel yang ditawan di Kota Gaza.
Mereka pun mendesak Israel segera menarik pasukan dan menangguhkan serangan udara selama 24 jam agar para pejuang dapat membebaskan para sandera.
Nasib kedua sandera, yang memiliki dampak kuat di Israel, dapat membayangi pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan pada Senin, 29 September 2025.
Israel telah melancarkan serangan darat besar-besaran di Kota Gaza, hingga meratakan seluruh distrik dan memerintahkan ratusan ribu warga Palestina untuk mengungsi ke kamp-kamp tenda, demikian laporan ABC News.
Baca Juga: Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Angkat Isu Palestina dan Serangan Israel ke Qatar
Namun demikian, beberapa hari terakhir telah terjadi peningkatan pembicaraan tentang langkah-langkah menuju resolusi diplomatik untuk perang yang telah berlangsung hampir dua tahun.
Trump mengatakan pada Jumat pekan lalu bahwa kesepakatan tentang Gaza tampaknya mungkin terjadi, dan kemudian mengunggah di Truth Social bahwa "sesuatu yang istimewa" akan diungkapkan terkait Timur Tengah.
Hamas mengklaim belum menerima proposal baru untuk mengakhiri perang. Sementara Netanyahu mendesak Hamas segera meletakkan senjata atau akan dikalahkan.
Kelompok militan tersebut sejauh ini menyatakan tidak akan pernah menyerahkan senjatanya selama rakyat Palestina masih berjuang untuk tegaknya sebuah negara.
Baca Juga: Trump Beri Ultimatum Terakhir ke Hamas: Terima Kesepakatan Pembebasan Sandera!
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, meminta militer Israel untuk menarik pasukan dari distrik Sabra dan Tel Al-Hawa di tenggara pusat Kota Gaza, dan menangguhkan penerbangan di atas wilayah tersebut selama 24 jam mulai pukul 15.00 GMT agar dapat mencapai kedua sandera yang terjebak.
Militer Israel tidak secara langsung mengomentari permintaan tersebut tetapi menegaskan bahwa mereka tidak berencana menghentikan serangan namun memerintahkan semua penduduk di beberapa wilayah Kota Gaza, termasuk distrik Sabra, untuk pergi.
Israel mengancam akan menyerang target-target Hamas dan menghancurkan bangunan-bangunan di wilayah tersebut.
Artikel Terkait
Prabowo Desak Dunia Akui Palestina: Sejarah Tidak Menunggu!
Drama Mikrofon Mati Berulang Kali saat Pemimpin Dunia Bela Palestina di Sidang Majelis Umum PBB, Disabotase Agen Mossad?
Italia dan Spanyol Kirim Kapal Perang Kawal Armada Bantuan Gaza Palestina
Keren! Inggris Gercep Langsung Perbarui Peta Timur Tengah, Tercantum Negara Palestina
Terkesan Pidato Soal Palestina di PBB, Prabowo Ramai Ditelepon Sejumlah Pemimpin Dunia