Banyak kelompok komunitas dan agama telah bersuara menanggapi insiden-insiden tersebut.
Uskup Philip Lim dari Gereja Methodist di Singapura mengatakan, insiden-insiden semacam itu mengancam tatanan masyarakat kita. Hal itu juga merusak nilai-nilai saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai di Singapura.
Baca Juga: UMKM Pekalongan Tembus Pasar Global Berkat Dukungan Ekosistem Digital Telkom
"Singapura berdiri sebagai contoh global kerukunan beragama, yang dibangun melalui upaya berkelanjutan dan terencana selama bertahun-tahun. Kita tidak boleh menganggap remeh kerukunan ini," katanya dalam sebuah pernyataan. ***
Artikel Terkait
Teror Penulis yang Kritik Soal Militer di Jabatan Sipil, Koalisi Sipil: Ancaman Serius Demokrasi
Egianus Kogoya dan KKB Diduga Danai Aksi Teror lewat Bisnis Ganja
Marcella Zalianty Terseret Teror Sihir Pelakor Asmara Abigail, Siap Tayang Akhir Bulan Juli Ini!
Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach Disebut Teror untuk DPR
Jaringan Teror Digital Marak di ASEAN, Empat Negara Paling Terdampak, Indonesia Masuk