November lalu, Korea Utara mengatakan uji coba ICBM Hwasong-19 berhasil menempatkan mereka di garis depan kekuatan militer global.
Media pemerintah setempat menyebut rudal tersebut sebagai rudal strategis terkuat di dunia dan sistem persenjataan yang telah disempurnakan.
Dilaporkan pada awal September, uji coba mesin rudal berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi yang menggunakan material serat karbon komposit untuk rudal balistik jarak jauhnya telah berhasil dilakukan. Ini menandai penguatan signifikan kekuatan strategis nuklirnya.
Korea Selatan mengklaim Korea Utara mempunyai hingga 2 ton (4.409 pon) uranium yang diperkaya tinggi—cukup untuk membuat beberapa bom seukuran bom yang dijatuhkan AS di Hiroshima.
Lalu terus memproduksi lebih banyak lagi. Hal ini menggarisbawahi pentingnya menghidupkan kembali negosiasi untuk menghentikan program nuklir. ***
Artikel Terkait
Trump Kerahkan Kapal Selam Nuklir Usai Berseteru dengan Medvedev, Rusia Masih Adem Ayem
Perlombaan Antariksa: AS Berambisi Kalahkan China dan Rusia dengan Membangun Reaktor Nuklir di Bulan
India Uji Rudal Nuklir Jelang PM Modi Kunjungan ke China, Jangkauannya 5.000 Kilometer
Xi Jinping Pamer ICBM Mutakhir Terbaru China di Parade Militer, Namanya Dongfeng 5: Bom Nuklir Bisa Jangkau Seluruh Pelosok Bumi!
Donald Trump Perintahkan Nama Departemen Pertahanan Diganti Jadi Departemen Perang! Panas Lihat Rudal Nuklir China?