• Senin, 22 Desember 2025

Presiden Korsel Peringatkan Trump: Selangkah Lagi Rudal Nuklir Korea Utara Mampu Serang AS

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 22:35 WIB
Presiden Korsel Lee Jae Myung menyebut teknologi rudal balistik nuklir Korut selangkah lagi bisa mencapai Amerika Serikat. (Foto: euractiv)
Presiden Korsel Lee Jae Myung menyebut teknologi rudal balistik nuklir Korut selangkah lagi bisa mencapai Amerika Serikat. (Foto: euractiv)


KONTEKS.CO.ID - Korea Utara sedang dalam tahap akhir pengembangan rudal balistik antarbenua yang mampu menyerang AS.

Bocoran intelijen itu disampaikan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung kepada Presiden Donald Trump.

Program senjata nuklir Korea Utara yang disetujui PBB merupakan sumber ketegangan utama dengan AS. Tetapi pemimpin Pyongyang, Kim Jong Un, telah mengesampingkan pembahasan denuklirisasi.

Baca Juga: Survei Indikator, Gerindra Unggul dengan 20 Persen, PDIP dan Golkar Mengekor

Meskipun demikian, baik Kim maupun Presiden Donald Trump telah mengusulkan untuk menghidupkan kembali perundingan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama tiga putaran selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden.

Newsweek, Jumat 26 September 2025 melaporkan, negara yang tertutup ini hanya merilis sedikit detail spesifik tentang program nuklir dan rudalnya.

Tetapi Kim Jong Un telah menyerukan perluasan persenjataan atom yang cepat dalam menghadapi apa yang ia lihat sebagai ancaman dari AS dan sekutu-sekutunya di Asia, Korea Selatan dan Jepang.

Pengembangan Rudak Balistik Korut yang Perlu Diketahui

Presiden Korsel Lee Jae Myung mengatakan, Korea Utara tampaknya telah mengamankan cukup senjata nuklir untuk mempertahankan persenjataannya. Kini mereka sedang dalam tahap akhir penyelesaian sistem re-entry rudal yang memungkinkan rudal balistik antarbenua (ICBM) menghantam daratan AS, Reuters dan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan.

Baca Juga: 4 Penerbang Tempur TNI AU Sukses Terbang Solo dengan Jet Rafale

"Mereka terus mengembangkan rudal balistik antarbenua yang mampu mencapai Amerika Serikat, membawa bom nuklir, dan mengebom Amerika Serikat," kata Lee dalam sebuah konferensi investasi di New York.

"Tampaknya mereka belum mencapai keberhasilan, tetapi mereka berada di tahap akhir. Hanya dengan apa yang disebut teknologi re-entry atmosfer yang tersisa. Hal itu pun kemungkinan akan segera diselesaikan," ujarnya seusai menghadiri Sidang Umum PBB.

Sekadar catatan, Korea Utara telah melakukan enam uji coba nuklir bawah tanah sejak 2006, yang terbaru pada 2017.

Para ahli memperkirakan Korea Utara memiliki 50 bom nuklir di gudang senjatanya dan juga telah menguji berbagai ICBM, beberapa di antaranya berbahan bakar propelan padat.

Baca Juga: Ceramah di Mabes Polri, Begini Pesan Tegas Ustaz Abdul Somad untuk Kapolri dan Anak Buahnya

Namun, para ahli juga berspekulasi bahwa Korea Utara belum mengatasi masalah teknologi kritis dalam mengembangkan ICBM yang mampu menyerang daratan AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X