Ia menilai lembaga itu sudah tidak lagi mampu mendorong diplomasi multilateral yang efektif.
Baca Juga: Singapura Akuisi Perusahaan Tambang Emas Arafura Surya Alam, Nilainya Rp11,3 Triliun
“PBB seharusnya menjadi tempat ketika berbagai isu besar ditangani,” ujarnya.
“Sayangnya, tampaknya sudah diakui secara umum bahwa PBB, setidaknya untuk saat ini, kehilangan kemampuannya untuk mempertemukan negara-negara dalam isu-isu multilateral.”
Terkait perannya sebagai paus, Leo mengaku awalnya lebih siap memimpin 1,4 miliar umat Katolik dunia dalam urusan spiritual, tetapi kurang siap menghadapi peran besar di panggung diplomasi global.
Baca Juga: Singapura Akuisi Perusahaan Tambang Emas Arafura Surya Alam, Nilainya Rp11,3 Triliun
“Aspek yang benar-benar baru dari pekerjaan ini adalah tiba-tiba harus berada di level pemimpin dunia,” kata Leo.
“Saya banyak belajar dan merasa sangat tertantang, meski tidak kewalahan. Untuk hal ini saya harus langsung terjun ke kedalaman dengan cepat.”***
Artikel Terkait
Usai Misa Inagurasi, Paus Leo XVI Terima Cincin Kepausan dan Pilih Tinggal di Istana Apostolik Vatikan
Misa Perdana Paus Leo XIV, Ini Ritual dan Simbol Pelantikan Pemimpin Katolik Dunia
Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Catat Sejarah sebagai Paus Pertama dari Amerika Disaksikan Lebih 150 Negara Delegasi
Makna ‘Cincin Nelayan’ Paus Leo XIV Saat Misa Pelantikan di Vatikan, Tradisi Sejak Abad ke-13
Paus Leo Serukan Akhiri 'Kebiadaban Perang' usai Serangan terhadap Gereja di Gaza