KONTEKS.CO.ID - Jurnalis Al Jazeera, Anas al-Sharif gugur dalam serangan udara Israel yang ditargetkan di Kota Gaza pekan lalu, bersama empat rekannya.
Sebelum kematiannya, pria berusia 28 tahun itu telah meninggalkan pesan terakhirnya yang kemudian ramai diberitakan media massa.
"Ini adalah wasiat dan pesan terakhir saya. Jika kata-kata ini sampai kepada Anda, ketahuilah bahwa Israel telah berhasil membunuh saya dan membungkam suara saya," tulisnya dalam sebuah pesan yang dibagikan via daring, mengutip Time.
Baca Juga: Biadab! Jurnalis Al Jazeera Anas Al Sharif dan 4 Rekannya Gugur Dibom Israel
"Saya telah mengalami rasa sakit dalam semua detailnya, merasakan penderitaan dan kehilangan berkali-kali, namun saya tidak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan," sambungnya.
"Jangan lupakan Gaza… Dan jangan lupakan aku dalam doa-doa tulus kalian untuk pengampunan dan penerimaan,” kata Al-Sharif yang syahid meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil.
Sementara, Al Jazeera sendiri telah mengutuk pembunuhan tersebut dengan menyebut serangan itu sebagai pembunuhan yang ditargetkan dan serangan terang-terangan dan terencana terhadap kebebasan pers.
"Anas dan rekan-rekannya termasuk di antara suara-suara terakhir yang tersisa dari Gaza, memberikan liputan langsung tanpa filter kepada dunia tentang realitas menyedihkan yang dialami rakyatnya," kata jaringan Qatar tersebut dalam sebuah pernyataan.
Al-Sharif telah menghadapi ancaman dan tuduhan keterkaitan dengan Hamas dari tentara Israel selama hampir setahun sebelum kematiannya, namun tuduhan tersebut semakin menguat setelah sebuah siaran pada bulan Juli di mana ia menangis tersedu-sedu saat melaporkan krisis kelaparan di Gaza.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Avichay Adraee menuduhnya menangis menjadi bagian dari kampanye palsu Hamas tentang kelaparan.
Di sisi lain, Al Jazeera menolak klaim tersebut dan disebut tidak berdasar. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengeluarkan pernyataan yang menyebut pernyataan Adraee sebagai tuduhan tak berdasar yang merupakan upaya untuk menciptakan persetujuan untuk membunuh Al-Sharif dan mencatat bahwa Israel telah membunuh empat jurnalis Al Jazeera lainnya yang juga telah mereka beri pernyataan serupa.***
Artikel Terkait
Sungguh Keji, Israel Bunuh 135 Warga Palestina di Gaza dalam 24 Jam
Pemerintah Siapkan Pulau Galang untuk Merawat Ribuan Warga Gaza, Begini Teknisnya
Pulau Galang, dari Kamp Pengungsi Vietnam, Penderita Covid-19, hingga Warga Gaza
Gunakan Taktik Kelaparan, Kabinet Keamanan Israel Setujui Rencana Pengambilalihan Kota Gaza Palestina
Indonesia Tunggu Izin Palestina untuk Evakuasi Warga Gaza ke Pulau Galang
Biadab! Jurnalis Al Jazeera Anas Al Sharif dan 4 Rekannya Gugur Dibom Israel