KONTEKS.CO.ID - Elon Musk, nama yang selama ini identik dengan teknologi, luar angkasa, dan mobil listrik, kini memasuki arena yang sama panasnya—politik.
Melalui platform X (sebelumnya Twitter) yang ia miliki, Musk mengumumkan pembentukan partai politik baru bernama America Party.
Langkah ini mengejutkan publik karena dilakukan hanya sehari setelah ia mengadakan polling publik yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap lahirnya kekuatan politik baru.
Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi Rp2.476,1 triliun per Juni 2025, Direktur BI Buka Suara
Musk menegaskan bahwa partainya hadir bukan sebagai sekadar oposisi, tetapi sebagai bentuk tanggapan terhadap sistem dua partai yang menurutnya sudah tidak merepresentasikan suara rakyat secara utuh.
“Rakyat ingin pilihan baru—dan mereka akan mendapatkannya,” tulisnya.
Target: Tak Butuh Menang Banyak, Cukup Jadi Penentu
Bukan bermimpi jadi mayoritas, Musk justru mengincar posisi strategis: merebut kursi kunci. Ia menargetkan America Party bisa masuk ke Kongres dengan 2–3 kursi Senat dan 8–10 kursi DPR negara bagian.
Di tengah tipisnya selisih suara di legislatif AS, angka itu sudah cukup untuk membuat partai barunya jadi kekuatan penentu dalam pengesahan undang-undang.
Baca Juga: Pemerintah Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Jabodetabek, Berpotensi Diperluas
Meski begitu, sampai saat ini partai tersebut belum terdaftar secara resmi di Federal Election Committee.
Musk juga belum menyebutkan di negara bagian mana ia akan mendaftarkan partainya terlebih dulu.
Namun, ia menegaskan akan bergerak independen, menggelar kaukus sendiri, dan siap membuka diskusi dengan kubu Demokrat maupun Republik.
Dari Donatur Trump ke Pesaing Politik
Baca Juga: Banjir Jakarta: 141 RT dan 7 Ruas Jalan, Tertinggi 2 Meter Lebih di Bidara Cina
Menariknya, Elon Musk sebelumnya adalah penyumbang dana terbesar untuk Partai Republik di pemilu 2024.
Artikel Terkait
Presiden Trump Ejek Partai Baru Bikinan Elon Musk, Perseteruan Makin Panas
Banjir Texas sudah Telan 80 Korban Jiwa, Puluhan Anak pun Masih Hilang
KTT BRICS 2025, Indonesia Anggota Penuh, 10 Negara Diterima sebagai Mitra
Hubungan Bilateral Jerman dan Indonesia Berada di Persimpangan Strategis
Pekerja Kapal Asal Indonesia Tewas Setelah Terjatuh di Laut Dekat Gunsan Korea Selatan